Tawa itu sehat
Tertawa itu sebenarnya sehat. Tidak sedikit studi yang menunjukkan segudang manfaat tertawa bagi kesehatan. Tertawa bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Dalam suasana sulit seperti saat ini, kita sejatinya butuh tertawa. Mobilitas yang dibatasi karena pandemi Covid-19. Pemberlakuan protokol kesehatan yang membuat kita tak bisa leluasa bertemu dan berinteraksi. Terbatasnya jam operasional tempat-tempat favorit yang biasa dihabiskan saat akhir pekan atau kala libur tiba.
Begitu juga berkurangnya penghasilan karena dampak ekonomi pandemi. Kehilangan pekerjaan karena tempat kerja melakukan efisiensi lantaran tak kuasa menahan resesi. Berkurangnya order dan pemasukan usaha karena sepi pembeli. Dan masih banyak lagi.
Situasi-situasi sulit secara ekonomi dan psikologi ini membuat tubuh kita mudah jatuh sakit. Stres. Untuk itu kita perlu sesuatu untuk membuat imun tubuh kita tak ikut tergerus. Kita butuh stimulus untuk menghindari amarah dan tekanan psikologis. Kita butuh pemicu untuk menekan laju hormon stres: kortisol dan adrenalin.
Salah satunya, tertawa. Tertawa bisa melepaskan segala beban dan tekanan. Tertawa memacu kerja sistem kardiovaskuler tubuh, membuat darah mengalir lancar. Tertawa bisa meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan harapan hidup, dan mengurangi rasa sakit.
Tertawalah selama tawa itu gratis. Â Termasuk menertawai segala laku konyol dan naif yang telah kita lakukan dan yang terjadi di sekitar kita. Menertawai segala tontonan dan pemandangan yang kita temui. Tak terkecuali yang terjadi di jagad politik kita. Indonesia butuh ketawa. So, mari kita tertawa.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H