Tentu tidak mudah untuk menjalani aktivitas fisik (exercise). Dr.Sofi memberikan sejumlah saran. Mengenali diri (penyakit dan kemampuan), dimulai dari hal-hal yang disenangi dan membuat kita nyaman, lantas perlahan-lahan menjadikannya sebagai kebiasaan.
Untuk memulainya tentu tidak harus serentak. Terlalu memaksakan diri tentu tidak baik. Mulailah dari yang ringan dengan intensitas yang rendah  atau low intensity dan low impact. Lantas dilakukan secara bertahap.
"Jenis Exercise-lah yang harus mengikuti kemampuan Anda, bukan sebaliknya," tegas dr.Sofi.
Kelima, bagaimana bila sulit mendapatkan waktu olahraga? Jangan khawatir, dr.Sofi menyarankan untuk mengambil  "latihan interval intensitas tinggi (high intensity interval training/HIIT).
Wikipedia memberikan pengertian terhadap HIIT sebagai "bentuk latihan interval, strategi latihan kardiovaskular yang bergantian dengan latihan anaerobik intens dalam waktu singkat."
Meski tidak ada patokan durasi, biasanya latihan intens ini dilakukan sekitar 30 menit, dengan waktu yang berbeda-beda berdasarkan tingkat kebugaran seseorang.
Kita bisa mendapatkan banyak jenis HIIT. Dr.Sofi memberi contoh, Sprint (30 detik) -- Santai (3 menit) -- Sprint (30 detik) -- Santai (3 menit) dst. HIIT harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cedera.
Hal lain yang tak kalah penting adalah istirahat yang cukup. Di tengah kesibukan, dan aktivitas fisik, tubuh perlu mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Di samping itu, menjaga asupan nutrisi dan kesehatan mental.
Tujuannya, selain terhindar dari bahaya "sedentary lifestyle", kita juga bisa tetap sehat dan produktif di tengah pandemi, yang entah kapan akan berakhir.