Pemerintah telah menyatakan perang terhadap sampah plastik demi pembangunan ekonomi secara berkelanjutan. Status Indonesia sebagai negara maritim dituntut untuk mengambil peran terdepan dalam upaya-upaya konservasi, alih-alih pengrusakan ekosistem kelautan.
Bila tidak segera bertindak, maka impian pemerintah untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025 tak ubahnya pungguk merindukan bulan. Sebuah cita-cita yang tinggal tetap sebagai impian, malah berubah menjadi bencana.
Sampah plastik memerlukan waktu puluhan tahun untuk terurai. Kantong plastik misalnya, baru bisa terurai dalam rentang 10-20 tahun. Bila perilaku membuang sampah sembarangan dan begitu saja masih dipelihara, maka jumlah sampah plastik yang bermuara ke lautan akan semakin terakumulasi.
Sejumlah kajian menunjukkan bila tidak ada perubahan mendasar, maka pada 2025 kawasan perairan atau lautan di Indonesia akan menjadi lautan sampah. Jumlahnya akan melampaui persediaan ikan yang ada dengan komposisi tiga berbanding satu. Sungguh mengerikan, bukan?
Semangat 3R
Soal sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Tidak cukup seruan perang terhadap sampah plastik bila tidak mendapat dukungan dari para pelaku industri dan masyarakat luas. Gagasan mengurangi penggunaan tas plastik dan mendorong penggunaan plastik dari bahan alternatif tidak akan berhasil bila tidak direalisasikan bersama.
Kita sebenarnya sudah diingatkan terus-menerus untuk menerapkan sistem 3 R yakni Reuse, Reduce, dan Recycle sebagai salah satu solusi terhadap persoalan sampah. Penerapannya bisa dilakukan siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Â
Sistem ini mengajak kita untuk menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya (Reuse). Sejauh dapat kita menghindari atau setidaknya mengurangi (Reduce) penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Bila tidak membutuhkan sesuatu yang baru kita bisa menggunakan barang yang ada. Barang-barang yang ada pun sejauh dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tidak mubazir.
Menuju ekonomi sirkular
Selain menggelorakan kembali semangat 3R di kalangan masyarakat luas, pada tataran dunia industri berkembang konsep ekonomi sirkular yang merupakan terjemahah dari "circular economy." Konsep ini hadir di antaranya untuk menyerukan pemanfaatkan sumber daya secara baik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!