"Cawang-Cibubur 78,4 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 46,1 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 52,7 persen," beber Pundjung.
![Pemandangan pembangunan konstruksi jalur LRT Jabodebek, jalur Cawang-Dukuh Atas/foto lrtjabodebek.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/19/lrt-progres-5c6c3471c112fe7d8b38b427.jpg?t=o&v=555)
Sebenarnya waktu pengoperasian bisa lebih cepat. Hanya saja terkendala pembebasan lahan, terutama untuk pembangunan depo di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Ditambah lagi, demikian Pundjung, "Idealnya pembangunan depo membutuhkan waktu paling cepat 1,5 tahun."
![Progress pembangunan LRT per awal Januari/http://lrtjabodebek.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/19/progres-lrt-januari-jpg-5c6c35adaeebe17faf5fded9.jpg?t=o&v=555)
Sebagai informasi, pembangunan prasarana dan sarana LRT Jabodebek meliputi sejumlah lingkup pekerjaan mulai dari pengerjaan jalur, pengerjaan stasiun, fasilitas operasi dan trackwork, hingga depo dan OCC (Operation Control Centre). Tak heran bila membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk menikmatinya.
![Infografis dari http://lrtjabodebek.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/20/stasiun-lrt-5c6cd0f243322f4c271179d5.png?t=o&v=555)
Seperti diutarakan Pundjung perbedaan itu di antaranya pada spesifikasi kereta. LRT Jabodebek menggunakan sistem operasi otomatis, berbeda dengan LRT Palembang yang dioperasikan secara manual dan sepenuhnya dikendalikan masinis. Meski begitu, kata Pundjung, "Seluruh jenis LRT menggunakan sistem kelistrikan bawah, berbeda dengan commuter line yang menggunakan sistem kelistrikan dari atas."
Pengoperasian LRT Jabodebek akan diserahkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero. Pengoperasian, perawatan, hingga pengusahaan diemban oleh Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api itu.
![Elektrifikasi rel LRT Jabodebek menggunakan third rail sebagai listrik aliran bawah untuk pengoperasian LRT-nya/foto dan keterangan gambar dari @adhikaryaID](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/20/lrt-sistem-5c6c377baeebe15a6c4a5689.jpg?t=o&v=555)
Kehadiran LRT Jabodebek jelas sangat dinanti para pengguna. Selain menambah alternatif moda transportasi, LRT menjadi primadona karena lebih sedikit mengonsumsi waktu. Selain itu, lebih efisien karena bisa mengangut banyak penumpang dalam sekali perjalanan dengan tanpa ada hambatan berarti, selain waktu pemberhentian di setiap stasiun.
Iwan Eka mengatakan LRT Jabodebek tahap 1 akan melayani 430 perjalanan dengan melintasi 17 stasiun, terdiri dari 16 stasiun tipikal dan satu stasiun transit. Akan disediakan 31 rangkaian kereta masing-masing terdiri dari enam gerbong. Sekali jalan bisa mengangkut hingga 1308 penumpang dengan jarak perjalanan antar rangkaian dari tiga hingga enam menit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!