Disadari atau tidak, banyak manfaat yang dirasakan dengan kehadiran pepohonan. Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, situasi mutakhir yang terjadi di sejumlah tempat semakin mendorong pentingnya pepohonan.
Lahan dan hutan yang kian terdegradasi karena pembalakan liar, perambahan serampangan, dan deforestasi dengan alasan pembangunan telah berkontribusi pada bencana alam mulai dari banjir, kekeringan, tanah longsor, hingga pemanasan global.
Tentu butuh waktu tidak sedikit untuk mengembalikan lingkungan yang telah tedampak. Upaya rehabilitasi tidak hanya membutuhkan waktu tetapi juga tenaga. Selain itu tidak semua orang merasa tergerak dan ikut ambil bagian di dalamnya.
Pemerintah, dengan segala kapasitasnya, telah melakukan banyak hal. Selain upaya kuratif, langkah preventif pun ditempuh. Salah satunya untuk menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya lingkungan.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008 telah ditetapkan setiap tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Selain itu bulan Desember juga ditetapkan sebagai bulan Menanam Nasional.
Pada momen pencanangan telah digelorakkan ajakan kepada semua masyarakat Indonesia untuk ambil bagian secara konkrit. Caranya, masing-masing orang minimal menanam satu pohon. Pencanangan yang dikenal dengan One Man One Tree (OMOT) ini berlangsung pada 2009.
Setelah nyaris satu dekade sejak pencanangan tersebut, sejauh mana kita mengaplikasi amanat tersebut? Apakah seruan itu sudah cukup menggerakkan kita? Sudah berapa pohon yang kita tanam dan pelihara?
Tidak cukup dengan seruan tersebut, banyak pihak pun mempertajamnya dengan caranya sendiri. Salah satunya Djarum Trees For Life. Misi menanam pohon dari Bakti Lingkungan Djarum Foundation untuk menjaga kelestarian lingkungan ini telah dimulai sejak 1979 lalu. Usaha tersebut dilakukan secara berkesinambungan. Hasilnya, sudah lebih dari 2 juta pohon ditanam.
Salah satu jenis pohon yang dianjurkan untuk ditanam adalah trembesi. Tumbuhan bernama Latin Samanea saman ini dikenal berpostur besar, tinggi, dengan tajuk yang sangat lebar. Tak heran tumbuhan ini sangat diandalkan sebagai peneduh.
Pohon yang dipanggil dengan banyak nama seperti Saman, Pohon Hujan dan Monkey Pod ini berperan penting untuk menjaga dan memperbaiki kualitas udara. Buruknya kualitas udara akibat pencemaran CO2 menuntut banyaknya tumbuhan yang mampu menyerap zat berbahaya tersebut.