"Dua tahun perkembangan otak anak sebesar 80 persen. Jadi dua tahun pertama jangan dilewatkan untuk memastikan perkembangan anak optimal," tegas Klara.
Masih terkait dengan ini, Dr.Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK secara spesifik berbicara tentang hidrasi. Persisnya, bagaimana memahami pentingnya hidrasi untuk tubuh. Dokter spesialis RSCM ini meluruskan sejumlah mitos yang diyakini sebagai fakta dalam masyarakat.
Beberapa mitos tersebut antara lain konsumsi air hangat di pagi hari bisa melangsingkan badan. Begitu juga mengkonsumsi air es membuat tubuh cepat gemuk. "Minum air hangat akan merangsang pergerakan usus. Yang bisa membuang kolesterol adalah dengan mengkonsumsi buah dan sayur," tegasnya.
Sementara faktor yang menentukan kegemukan adalah asupan kalori, bukan air. Air es atau air hangat yang masuk ke lambung akan seketika dinetralkan. Sehingga tidak memberikan efek apapun pada bobot tubuh seseorang.
Demikian juga mitos terkait "infused water." Jamak orang mengkonsumsi minuman jenis ini dengan anggapan bisa menambah asupan vitamin, mineral, dan serat. Padahal menurut Diana, "serat harus dikunyah dahulu. Sementara vitamin dan mineral dari irisan buah-buahan sangat sedikit yang larut dalam air."
Tidak lupa Diana mengingatkan kapan waktu yang pas untuk minum. Saat berkeringat banyak, selama dan setelah beraktivitas, setelah makan, sebelum dan usai bangun tidur, serta dalam keadaan tidak beraktivitas sebaiknya selalu minum setiap 30 hingga 60 menit. Itulah saat terbaik untuk mengkonsumsi air yang mengandung mineral. Bila sampai merasa haus, artinya tubuh sudah mulai mengalami dehidrasi.
Selain air yang mengandung mineral, hal penting lain yang dibicarakan adalah pangan. Prof.Dr.Ir.Ali Khomsan, MS menjadi narasumber dalam pembicaraan bertajuk Pangan Aman, Kunci Tepat Keluarga. Guru Besar bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Insitut Pertanian Bogor ini mengemukakan dua hal utama terkait pangan yakni keamanan pangan (food safety) dan ketahanan pangan (food security).
Terkait kemanan pangan, ada sejumlah hal yang membekas dalam ingatan. "Konsumsi minuman kaleng yang disimpang di gudang perlu hati-hati," demikian Ali Khomsan. Alasannya, takut terkencingi tikus yang mengandung unsur berbahaya.
"Tidak menggunakan kemasan yang bukan untuk pangan. Salah satunya, tidak dianjurkan untuk dihekter agar tak tertelan tetapi sebaiknya diganti dengan karet," ungkap Ali.
Lantas bagaimana terkait lingkungan? Tentang ini para narasumber yang dihadirkan pun tak kalah berkompeten. Ada Dr Ir Nana Mulyana Arifjaya. Dosen Hidrologi dan Pengelolaan DAS di Fakultas Kehutanan IPB Bogor ini berbicara tentang air sebagai sumber kehidupan. Ia menekankan pentingnya pemanfaatkan air dan bagaimana melestarikan sumber daya air di lingkungan sekitar.