Keempat, bergeser sedikit dari stadion renang, kita akan mendapati sederet lapangan mini yang diperuntukan sebagai lapangan hoki, panahan, dan sepak bola. Tempat yang disebutkan terakhir itu dikenal sebagai lapangan sepak bola ABC.Â
Hal paling menonjol di tempat-tempat tersebut adalah ketersediaan "ramp" sebagai jalan masuk bagi kaum disabilitas. Sejak pintu masuk membentang hingga tribun di sisi lapangan. Tidak sampai di situ, seperti di stadion utama GBK, tersedia juga sejumlah toilet disabilitas.
Penambahan hingga perubahan mendasar dilakukan di sejumlah sisi. Bangku penonton sudah berubah dari bangku kayu menjadi "single seating."
Lampu yang digunakan pun memiliki kualitas terbaik yakni lampu LED yang tidak hanya menghasilkan intensitas cahaya yang lebih tetapi juga tidak memiliki efek "heating." Belum lagi pendingin ruangan raksasa di beberapa sudut membuat para penonton semakin merasa nyaman.
Di tempat megah ini pun tersedia akses "ramp" di sisi utara dan selatan stadion dengan tingkat elevasi berbeda-beda. Tersedia juga toilet disabilitas di lantai satu dan dua.
Keenam, para penyandang disabilitas juga mendapat tempat di stadion tenis indoor dan outdoor. Selain "ramp" dan akses khusus, tersedia juga ruang untuk 25 kursi roda di sisi barat stadion tenis indoor. Kapasitas lebih banyak di stadion outdoor yang bisa menampung 36 kursi roda di lantai dasar dan lima kursi roda di tribun VIP.
Memang diakui jumlah kursi dan ruang untuk kaum disabilitas masih terbatas. Namun hal ini tidak menjadi halangan bagi mereka untuk ambil bagian dan merasakan dari dekat atmosfer Asian Games 2018. Mari bersama satukan energi untukmu, Indonesiaku di Asian Games 2018!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H