Di sisi lain, mengingat tidak semua cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games juga dilombakan di Asian Para Games, maka hanya sarana-sarana tertentu saja yang disesuaikan. Namun demikian semua fasilitas yang ada tetap mengakomodasi kebutuhan para penonton dari kaum disabilitas.
Seperti dilansir dari www.pu.go.id berikut beberapa perubahan dan penyesuain di Kompleks GBK. Pertama, tersedia akses berupa "ramp" yang bisa dilalui kursi roda dengan lebar dan tingkat kemiringan yang sesuai pedoman teknis di Stadion Utama GBK.
"Ramp" merupakan bidang berupa jalur landai untuk mengakomodasi aksesibiltas bagi kaum difabel. Mobilitas berupa keluar masuknya kursi roda lebih mudah karena "ramp" tersebut dibuat lebar dan dengan perhitungan tingkat kemiringan yang cermat.
Selain itu, bidang landai ini juga diperuntukan sebagai jalur evakuasi penonton manakala terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Proses evakuasi bisa dilakukan lebih cepat manakala bencana menerjang.
Bagaimana dengan urusan ke "kamar belakang"? Tak perlu khawatir di sekitar stadion GBK juga dilengkapi enam toilet khusus disabilitas. Ketersediaan tanda dan penunjuk arah memastikan mereka tak akan tersesat atau mengalami kesulitan.
Kedua, tersedia pula "training facility" yang meliputi berbagai fasilitas untuk kaum difabel mulai dari parkir bagi pengunjung dan atlet, lokasi "drop-off" yang langsung terkoneksi dengan "ramp", tolitet, lift dan tempat penonton. Fasilitas ini juga termasuk jalur pemandu pada trotoar yang berada di depan setiap bangunan atau venue.
Ketiga, perubahan mencolok juga terjadi di stadion aquatic. Berbeda dengan sebelumnya, kini stadion renang sudah berubah dari outdoor menjadi indoor. Tersedia empat kolam renang dengan berbagai ukuran dan peruntukan.
Kolam utama berukuran 51,2 meter X 25 meter, dengan kedalaman tiga meter digunakan untuk pertandingan renang. Sementara tiga kolam lainnya digunakan untuk pertandingan cabang polo air, loncak indah dan senam artistik.
Tempat ini juga akan menjadi lokasi pertandingan salah satu cabang olahraga Asian Para Games. Cabang renang tentu saja. Dengan demikian para atlet dan penonton disabilitas bisa leluasa menikmati kemewahan stadion yang telah berdiri sejak 1962 itu.