Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tannya Roumimper, dari Detektif Conan Menuju Emas Asian Games

25 Juli 2018   17:29 Diperbarui: 26 Juli 2018   08:38 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tannya di podium SEA Games 2017/foto Instagram Tannya Roumimper

"Saya lagi di Amerika Serikat hingga akhir bulan ini." Demikian jawaban Tannya Roumimper ketika saya hubungi dari Jakarta. Komunikasi di antara kami sempat terputus. Jarak dan waktu yang terpisah jauh membuat proses "tanya-jawab" cukup membutuhkan waktu dan kesabaran.Belum lagi wanita kelahiran 10 November, 27 tahun silam memiliki agenda padat di negeri Paman Sam. Sejak awal Mei hingga akhir Juli ini, Tanny, begitu ia disapa, bergulat dengan sejumlah turnamen boling di negeri yang berpemimpin Donald Trump. Sebagai contoh, sejak 23 hingga 30 Juni ia ambil bagian dalam turnamen US Women's Open. Turnamen ini merupakan salah satu turnamen paling prestisius di PWBATour 2018.

Usai bertarung di Boardwalk Bowl, Orlando, Tanny hanya memiliki waktu persiapan kurang dari satu bulan untuk berkompetisi di PBA/PWBA Striking Against Breast Cancer Mixed Doubles. Turnamen yang digelar di Copperfield Bowl, Houston berlangsung sejak 26 hingga 29 Juli mendatang.

Wanita kelahiran Bandung ini benar-benar mempersiapkan diri untuk setiap turnamen. Dalam salah satu curhatan di sosial medianya, Tanny menggambarkan bagaimana statistik persiapan jelang US Open. Ia menghabiskan 12 jam latihan dan mendedikasikan enam hari dalam seminggu untuk persiapan pertandingan.

Sedikitnya ada 56 pertandingan dan ribuan "shots" telah ia lakukan. Semuanya dilakukan untuk meraih hasil terbaik di US Women Open. Lebih dari itu, serangkainan turnamen itu tidak lain sebagai persiapan menuju turnamen akbar tahun ini: Asian Games. Pesta olahraga antarbangsa Asia itu mengambil tempat di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus-2 September nanti.

Tannya Roumimper/foto Instagram Tannya Roumimper
Tannya Roumimper/foto Instagram Tannya Roumimper
Tanny akan kembali ke tanah air akhir bulan ini. Ia akan bergabung dengan tim nasional Indonesia usai turnamen di Houston. Ia akan melewatkan turnamen tersisa dalam PWBATour tahun ini yang mencapai klimaks di PWBA Tour Championship, pertengahan September nanti.

Bagi Tanny sebagian besar persiapan telah ia lakukan dari turnamen ke turnamen, dari "try out" ke "try out." Ketika ditanya sejauh mana persiapan menuju Asian Games, ia menjawab singkat, "Tinggal melakukan persiapan akhir saja."

Dari Detektif Conan

Setiap orang memiliki jejak masa lalu tersendiri. Begitu juga titik berangkat yang mengubah jalan hidup. Tentu tidak ada yang menyangka sebuah buku komik memiliki kekuatan luar biasa. Meski komik alias cerita bergambar itu adalah teman membunuh waktu luang yang cukup digemari semua kalangan. Tidak hanya anak-anak dan remaja, tidak sedikit orang tua yang tak mau ketinggalan mengikuti perkembangan seri komik terbaru.

Daya ledak komik itu membakar semangat Tanny. Komik kemudian mengarahkan Tanny ke cabang olahraga yang ditekuni hingga kini. Ceritanya bermula dari 2001. Itulah kesempatan pertama Tanny berkenalan dengan cabang olahraga yang dimainkan dengan menggelindingkan bola khusus menggunakan satu tangan itu.

"Main boling tahun 2001 saat pertama kali dibuka di Bandung," terangnya.

Ternyata orang tuanya tidak ingin sang anak hanya sekadar mengenal olahraga itu begitu saja. Dalam bahasanya, perjumpaan anak pertama dari dua bersaudara itu tidak hanya "fun." Sekadar hura-hura dan mencoba sesuatu yang baru.

Sang ayah, Robby Roumimper pun memegang kendali. Pelan-pelan ia mengubah pola pikir sang anak untuk mulai menekuni olahraga tersebut. Didukung Lianna Susanto, pasangan ini memacu Tanny untuk serius. Tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga melecut semangat sang anak dengan komik baru.

Imbalan komik baru dari sang ayah membuat Tanny tertantang untuk mencapai skor 150. Sebagai informasi, skor tertinggi di bowling adalah 300. Namun dengan cukup meraih separuh saja, ia sudah bisa mendapat detektif Conan seri terbaru.

Memang tidak ada pencinta komik yang tidak tergila-gila dengan serial manga detektif yang ditulis dan digambar oleh Gosho Aoyama. Dalam versi bahasa Indonesia, komik terbitan Elex Media Komputindo ini sudah mencapai volume 92 hingga Mei 2018.

Sejatinya kedua orang tua Tanny adalah pencinta olahraga. Bahkan pasangan asal Bandung ini berkarier sebagai olahragawan. Mereka adalah atlet selancar angin. Darah olahraga juga berasal dari keluarga besarnya seperti paman dan bibi. 

Tak heran, Tanny sudah diarahkan untuk mencintai olahraga sejak kecil. Namun ketimbang beberapa olahraga lain yang sudah dikenal secara baik sejak lima tahun, ia akhirnya lebih memilih bowling.

Rupanya godaan detektif Conan itu cukup ampuh mengubah orientasi Tanny dalam berolahraga. "Bowling is where I ended up. (Meski) sebelumnya coba berenang dan tenis juga," ungkapnya.

Mendobrak Amerika

Tanny banyak dibantu sang ayah untuk makin mengenal boling. Keterbatasan tenaga pelatih membuat sang ayah mengambil alih jabatan pelatih. Ketekunan berlatih mulai membuahkan hasil. Pada 2005 ia dipanggil Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk mengikutu pemusatan latihan (training center) di Jakarta. Sejak itu Tanny tak bisa berpaling lagi dari boling. "Setelah itu saya tidak mundur lagi, saya terus ke depan."

Jebolan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas Santo Aloysius Bandung ini mulai membela Merah Putih di berbagai ajang internasional. Berbagai prestasi pun diraih mulai dari level Asia Tenggara hingga dunia.

Saat berusia 17 tahun, Tanny membanggakan Indonesia. Penyuka masakan Jepang ini menyumbang medali emas dari nomor perseorangan di SEA Games Thailand. Ia mengalahkan wakil tuan rumah, Angkana Netrviseth dan Shalin Zulkifli dari Malaysia.

Itulah kali pertama Tanny berdiri di atas podium dan menyanyikan Indonesia Raya. Peristiwa itu benar-benar membekas. Ia masih ingat bagaimana situasi saat itu dan perasaan yang mengharubiru. "Semua orang di venue memandang, semua orang Indonesia di venue ikut menyanyikan Indonesia Raya. Wah inilah rasanya."

Tannya di salah satu podium SEA Games mempersembahkan medali bagi Indonesia/foto Tannya Roumimper
Tannya di salah satu podium SEA Games mempersembahkan medali bagi Indonesia/foto Tannya Roumimper
Prestasi tersebut membuatnya makin gigih berjuang demi Merah Putih. Ia pun melebarkan sayap prestasi ke level Asia. Ia menjadi bagian dari tim Indonesia yang meraih medali perunggu nomor team of 5 di Asian Games 2014 di Guang Zhou, China.

Tiga tahun berselang, ia mampu mempersembahkan dua medali bagi Indonesia di ajang SEA Games. Di pesta olahraga antarbangsa Asia Tenggara yang diselenggarakan di Malaysia itu, Tanny meraih satu medali emas dan satu medali perunggu.

Berpasangan dengan Sharon Limansantoso, keduanya mengalahkan wakil tuan rumah untuk meraih medali emas nomor "double." Sementara medali perak berasal dari kategori master atau nomor perorangan.

Kejuaraan Dunia 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat menorehkan kisah tak kalah hebat. Pada bulan Desember, bersama Sharon Limansantoso dan Putty Armein, mereka meraih medali perunggu di nomor beregu, trio. Meski menempati peringkat ketiga, hasil tersebut cukup membanggakan. Setidaknya mereka sudah mampu bersaing dan mendobrak dominasi negara lain di cabang tersebut.

Mereka kalah bersaing dengan Janine Gabel, Tina Hulsch dan Patricia Luoto dari Jerman yang meraih perak. Sementara emas menjadi milik tuan rumah melalui Shannon O'Keefe, Danielle McEwan dan Kelly Kulick.

Gambar dan infografis dari Dukungbersama.id
Gambar dan infografis dari Dukungbersama.id
Tak ada malam Minggu

Tidak ada jalan mulus bagi Tanny hingga menjadi seperti sekarang. Banyak hal telah dikorbankan selama lebih dari satu dekade menekuni olahraga tersebut. Mulai dari merelakan kesenangan pribadi, hingga berjuang untuk mencari prestasi dengan berkelana ke seluruh penjuru dunia.

Masa remajanya, terutama saat SMA banyak dihabiskan di tempat latihan. "Tidak ada malam Minggu bersama teman selama SMA. Saya mengalokasikan banyak waktu di bowling center."

Ia pun melewatkan kebersamaan bersama keluarga saat harus mengikuti turnamen di mancanegara. Termasuk di saat-saat penting seperti Hari Natal dan Tahun Baru. Tak heran, keluarga menjadi sumber dari mana ia mendapatkan air semangat dan dukungan, sekaligus pelabuhan yang selalu dirindukan untuk selalu disinggahi.

Ia mengakui tingkat popularitas olahraga ini di tanah air masih rendah. Hal ini diperparah oleh minimnya sarana dan fasilitas boling. "Kita hanya memiliki bowling center bertaraf internasional seperti di Jakarta. Namun jumlahnya di Indonesia masih terbatas, tidak sebanyak negara lain."

Tak heran ia banyak menghabiskan waktu di mancanegara, terutama di Amerika Serikat. Sejak 2010 ia menetap di sana. Selain berlatih dan mengikuti turnamen yang banyak terselenggara di negara tersebut, ia juga berbagi ilmunya sebagai pelatih di Mount Mercy University, Iowa.

Tanny di Universitas Mount Mercy/foto Instagram Tannya Roumimper
Tanny di Universitas Mount Mercy/foto Instagram Tannya Roumimper
Tanny juga menempuh pendidikannya di sana. Ia sedang menuntaskan pendidikan strata satu di Wichita State University. Di Wichita, Kansas itu, Tanny berjuang meraih titel "Bachelor Degree Communication and Physiology."

Meski dihadapkan banyak tantangan, semangatnya untuk terus mengejar prestasi tidak pernah padam. Baginya tidak ada pengalaman terburuk di arena pertandingan. Untuknya setiap kekalahan adalah pelajaran baru untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya.

Ia sudah terbilang atlet senior di tanah air. Ketika ditanya sampai kapan akan terus bermain boling, Tanny menyebut angka 10. Tetapi jawabannya disertai kata "kayaknya."

Yang pasti, boling masih berada di hatinya. Aneka pengorbanan sudah dibayar oleh prestasi dan banyak kenikmatan. Memungkinkannya berkelana ke seluruh dunia. Membuka jendela pada dunia baru berikut pengalaman dan orang-orangnya.

Selain itu, baginya boling telah memberikan banyak nilai kehidupan. Boling mengajarkannya untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. Menurutnya, pada hakikatnya, boling adalah permainan melawan diri sendiri.

"Bila datang ke arena pertandingan namun tidak bisa menguasai pikiran, maka tidak akan bisa bermain bagus. Kita harus benar-benar tenang, damai, menyatu dengan diri sendiri untuk menciptakan hasil maksimal."

Emas Asian Games

Itulah jawaban tegas penyuka warna pastel ini ketika ditanya targetnya di Asian Games 2018, Asian Games ketiga dalam kariernya, sejak pertama kali terlibat di 2006 di Qatar. Cabang olahraga ini akan dipertandingkan pada 22 hingga 27 Agustus di Jakabaring Sport City, Palembang. Dari tiga nomor yang dipertandingkan yakni Trio, team of 6 dan Master, Indonesia menargetkan satu emas dari 12 atlet yang diturunkan.

Menurut Tanny, Malaysia, Singapura dan Korea Selatan adalah lawan terberat. Pasalnya, negara-negara itu berada di jajaran elite dunia. Namun demikian, wanita cantik yang mengaku masih jomblo ini tidak ingin membuang kesempatan untuk kembali mengumandangkan Indonesia Raya.

Ia tidak ingin mengecewakan banyak pihak yang telah mendukungnya. Termasuk Menpora, Imam Nahrawi. "Ia terjun langsung ke lapangan dan mengunjungi setiap atlet dimanapun kita berada. Terkadang beliau bisa menghubungi atlet secara pribadi hanya sekadar menanyakan bagaimana latihan."

Salah satu momen yang menunjukkan kedekatan Menpora dengan Tanny/foto instagram Tanny
Salah satu momen yang menunjukkan kedekatan Menpora dengan Tanny/foto instagram Tanny

Wanita bertinggi 169 cm ini selalu berpegang pada moto: "Never give up! Work Hard! Believe!" Tentu, hasil tidak akan mengkhianati segala prosesmu, Tanny!

Selamat berjuang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun