Akhirnya, untuk menjadi lebih kuat tidak hanya butuh persiapan yang matang, tetapi juga kerelaan untuk berkata cukup, yang dalam dunia sepak bola bisa kita sebut regenerasi. Kehadiran para pemain muda dengan skill mumpuni membuat laga menjadi menarik. Sepakbola menjadi tontonan yang selalu dinanti dengan hadirnya para pemain senior yang mengimbangi para pemain muda dengan teladan, pengalaman dan kualitas.
Pemenang Piala Dunia ditentukan oleh serba keunggulan yang dikelola secara terbuka. Semua itu dipertaruhkan secara adil di lapangan pertandingan hingga tuntas. Bukan hasil kompromi, kongkalikong, main mata dan barter. Berbeda dengan Pilkada yang hasil akhirnya kadang sudah diduga dan ditakar dengan "quick count" sehingga sujud syukur dan pesta kemenangan bisa dibuat lebih dini.
Hal terakhir ini sangat lumrah dalam perpolitikan kita yang membuat kita akhirnya tidak lagi menikmati politik sebagai seni dan pertunjukkan yang disambut dan dirayakan dengan sukacita, bukan?
Suka tidak suka, mari siap menyambut sang juara. Oh ya, pastikan jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H