Begitu juga di laga terakhir penyisihan grup. Kontra Inggris bukan sebuah ujian berarti. Kedua tim tidak menurunkan formasi terbaik seakan tidak ingin meraih kemenangan. Kita belum melihat seberapa bagus lini tengah Belgia dengan salah satu pemain kunci Kevin De Bruyne.
Di Liga Inggris, De Bruyne adalah momok. Tidak semata-mata karena kemampuan individu tetapi juga partner yang dimiliki Manchester City. Sementara di timnas, partner De Bruyne adalah Axel Witsel. Ia bukan pemain defensif terbaik. Selain itu, Witsel bermain di Liga Super China yang kurang, untuk mengatakan tidak kompetitif.
Di samping itu, Belgia tidak memiliki gelandang "box to box" yang dinamis. Tersisihnya Nainggolan menjadi sebuah kerugian karena ia adalah pemain sempurna untuk menjalankan peran ini. Rupanya bukan alasan teknis tetapi lebih pada personal yang membuat Martinez tidak menyertakan pemain berdarah Indonesia itu.
Pertandingan kontra Jepang adalah salah satu cerminan betapa rapuhnya lini tengah Belgia. Di babak kedua khususnya, kita melihat bagaimana Jepang menunjukkan ada banyak ruang tersisa di lini tengah Belgia. Karena itu tak heran bila para pemain seperti Shinji Kagawa dan Takashi Inui yang memiliki kecepatan yang bagus kerap merepotkan Belgia.
Tantangan jauh lebih besar akan terjadi dini hari nanti. Brasil memiliki lini tengah yang lebih kreatif dan bersemangat ketimbang Jepang. Di sana ada Philippe Coutinho dan Paulinho misalnya, yang akan leluasa memanfaatkan celah andaisaja tidak ditambal Belgia.
Contoh mutakhir terjadi saat menghadapi Jepang. Betapa mematikan serangan balik mereka, terutama di menit-menit akhir pertandingan. Namun situasi berbeda akan terjadi ketika menghadapi Brasil. Seandainya bek kiri utama Marcelo masih belum fit maka Lukaku dan kawan-kawan tidak lagi mudah memainkan senjata mematikan.
Marcelo mengalami cedera di laga terakhir penyisian grup menghadapi Serbia. Bek kiri itu memiliki karakter berbeda dengan penggantinya di babak 16 besar, Felipe Luis. Luis jauh lebih defensif sehingga lebih memprioritaskan pertahanan ketimbang serangan.
Setiap serangan balik akan dengan cepat diantisipasi Luis bersama bek tengah Thiago Silva dan Miranda. Menghadapi Meksiko keduanya tidak terlalu rajin ke depan saat Brasil mengambil bola-bola mati. Mereka lebih memprioritaskan pertahanan untuk mengantisipasi serangan balik cepat. Bila strategi itu kembali dipertahankan maka Belgia akan mendapat kesulitan tambahan untuk mencetak gol ke gawang Brasil yang sejauh ini baru kebobolan satu gol!