Kedua, Martinez yang memulai dengan formasi 3-4-3 membuat para pengamat seakan tak percaya. Kemudian terbukti skema tersebut sama sekali tak menguntungkan dan membuat sumber daya pemain yang ada menjadi sia-sia. Justru Jepang mampu memanfaatkan celah ini untuk balik mengekploitasi.
Pergantian dua pemain setelah tertinggal dua gol membuat formasi Belgia menjadi lebih cair antara 4-4-2 dan 4-4-3. Hal ini membuat Belgia mampu merebut kembali kendali lini tengah. Kevin De Bruyne mendapat ruang dan kebebasan untuk bergerak, sementara Romelu Lukaku dan Fellaini ikut membantu dengan memaksimalkan keunggulan fisik.
Entah disengaja atau tidak, perubahan yang diambil Martinez akhirnya berakhir manis. Apakah pelatih asal Spanyol itu berjudi di pertandingan hari itu. Namun yang pasti Jepang memberikan pelajaran penting kepada mereka. Bila terus bertahan dengan formasi 3-4-3 maka Belgia akan menghadapi kendala serupa saat menghadapi tim-tim yang lebih kuat dan cerdas.
Di pertandingan berikutnya, Belgia akan menghadapi Brasil. Ini adalah ujian berat bagi Martinez. Brasil memiliki sejumlah pemain tengah top, sama seperti Belgia saat ini. Namun bila masih tetap mengandalkan formasi semula, bisa jadi lini tengah Belgia akan kesulitan. Lebih dari itu, Martinez akan menyandera dan membuat salah satu bintang mereka, Kevin De Bruyne menjadi tak berarti.
I remember Flores
Belgia akhirnya mampu mencapai klimaks setelah melewati ketegangan yang panjang. Kembalinya Belgia ke puncak permainan terbaik yang dikreasi dalam 9,94 detik. Ya detik-detik terakhir yang menyihir seisi stadion dan para penonton di layar kaca. Sekaligus membuat Jepang menyesali segala kelalaian yang dilakukan.
Bermula dari operan Courtois yang menyasar De Bruyne. Maestro lini tengah ini berlari cepat dengan bola di kaki. Lantas melajukan bola kepada Thomas Meunier yang menusuk ke kotak penalti Jepang. Pemain yang disebutkan terakhir itu lalu memberikan umpan mendatar kepada Romelu Lukaku. Striker Manchester United itu tidak mencoba peruntungan demi menyamai perolehan lima gol Harry Kane di puncak daftar top skor sementara. Ia malah melakukan trik ciamik yang diselesaikan dengan sempurna oleh Chadli.
Tiga kali Eiji Kawashima memungut bola dari dalam gawangnya dalam tempo 20 menit. Pencapaian yang mencengangkan. Hasil dari kombinasi faktor-faktor unggul yakni kualitas, karakter dan mental yang kuat. Hasil ini membuat asa generasi emas Belgia meraih prestasi kian tebal.
Meski kalah Jepang tetap pantas diapresiasi. Tidak hanya pada sikap para pemain dan penonton di luar stadion seusai pertandingan. Tetapi terutama pada cara mereka membanggakan rakyat Asia.
Di buku sejarah, Tasaku Sato lebih dikenal sebagai kapten Angkatan Laut Jepang. Kelahiran Taipei, Oktober 1988 ini menjadi Komandan Pasukan Pengawal Angkatan Laut Kerajaan Jepang di Flores sejak 1943, setahun setelah mereka menduduki wilayah Hindia Belanda.