Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi dan Asa yang Kian Menjauh

1 Juli 2018   10:14 Diperbarui: 1 Juli 2018   10:43 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik penampilan Messi saat menghadapi Prancis/Dailymail.co.uk dari Opta

Strategi ini berhasil. Dibuktikan dengan gol indah Di Maria melalui sepakan melengkung ke pojok gawang Hugo Lloris. Messi memberikan ciuman di pipi mantan pemain Manchester United itu. Ciuman sebagai hadiah atas gol indah, dan tentu saja apresiasi untuk berjalannya skenario baru.

Berbeda ketika bermain untuk Barcelona, di tim nasional Messi memang harus bekerja lebih keras. Tidak ada Andres Iniesta atau Sergio Busquets yang siap memanjakannya dengan umpan-umpan matang. Ia tidak perlu ikut ambil bagian untuk membantu lini tengah atau turun sampai ke lini belakang. Ia hanya perlu memotong bola ke area penalti dan fokus memainkan bola di area pertahanan lawan.

Patut diakui sepanjang babak pertama Messi sangat jarang mendapat bola.  Bahkan ia hanya sekali menyentuh bola di kotak penalti Prancis. Dan tidak ada tembakan yang berhasil dilepaskan ke gawang lawan. Babak pertama adalah masa ketika Messi masih merasa diri di Barcelona.

Di babak kedua, Messi baru kembali ke Argentina. Perubahan pola pikir dan strategi ini langsung membuahkan hasil. Sepakan terarah berhasil dibelokkan Mercado tanpa bisa diantisipasi Lloris. Messi kembali mengulangi hal yang sama, meski dalam cara berbeda, untuk gol telat Sergio Aguero di menit ke-93 dan percobaan di detik-detik akhir pertandingan.

Ruang gerak Messi benar-benar terbatas saat menghaapi Prancis/Dailymail.co.uk
Ruang gerak Messi benar-benar terbatas saat menghaapi Prancis/Dailymail.co.uk
Namun hal yang terjadi ini tidak cukup menghindari timnya dari kekalahan. Perubahan yang terlambat dibuat, kesadaran yang datang telat. Bahkan pertandingan sudah dikatakan berakhir saat Kylian Mbappe mencetak gol kedua untuk membuat skor menjadi 4-2. Gol tersebut membuat Messi terpukul. Ia hanya bisa melihat ke tanah dan mendesah. Ia coba mengatasi rasa frustrasi dengan berusaha bangkit. 

Namun hingga wasit meniup peluit panjang tak ada keajaiban yang terjadi. Kazan Arena pun menenggelamkan Argentina dalam lautan kesedihan dan menguburkan Messi dengan harapan yang tak kunjung terwujud.

Apakah setelah ini Messi masih akan tetap bersama Argentina? Apakah Messi akan kembali mencoba peruntungan di Piala Dunia berikutnya? Entahlah. Waktu akan membuat segala sesuatu semakin berbeda. Saat Piala Dunia digelar di Qatar nanti, Messi akan berusia 35 tahun! Bila empat tahun lalu penantian Messi untuk merengkuh trofi Piala Dunia nyaris terwujud, kali ini gelar bergengsi itu ternyata lebih jauh dari sebelumnya. Dan sepertinya akan terus menjauh......

Messi angkat kaki, tetapi Piala Dunia belum berakhir. Pastikan, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun