Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Argentina Lolos dari Lubang Jarum di Tumpukan Jerami yang Tengah Terbakar

27 Juni 2018   21:29 Diperbarui: 27 Juni 2018   21:30 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah momen yang mewarnai pertandingan Argentina kontra Nigeria/gambar dari Dailymail.co.uk

"Anda tahu ketika Leo datang dan memelukku, aku merasa sangat bangga dan bahagia karena dia tahu saya bergairah, sangat bersemangat setiap hari."

Demikian pernyataan Jorge Sampaoli usai tim nasional Argentina memetik kemenangan dramatis atas Nigeria, Rabu (27/06/2018) dini hari tadi. Sang pelatih membuncahkan rasa senang tak terkira atas kemenangan yang meloloskan mereka dari lubang jarum. Ya, lubang jarum di tumpukan jerami yang sedang terbakar oleh rasa amarah, jengkel, putus asa, dan ketidakpercayaan.

Sampaoli seakan mendapatkan kembali kepercayaan diri setelah menjadi sasaran kritik rakyat Argentina. Hasil imbang di laga pertama kontra Islandia, dan kekalahan memalukan tiga gol tanpa balas atas Kroasia di laga kedua tidak hanya menjadikannya sebagai kambing hitam, serentak membangkitkan ketidakpercayaan baik dari para pemain Argentina maupun publik luas.

Dua gol yang bersarang ke gawang Nigeria hari itu mengubah banyak hal. Melalui perjuangan yang berat nan dramatis, Argentina pun terhindar dari hasil memalukan: angkat koper lebih awal di saat para unggulan lainnya terus melaju. Menariknya dua gol Argentina dicetak oleh dua pemain yang juga dibanjiri hujan kritik. Lionel Messi dan Marcos Rojo.

Messi menjaringkan bola ke gawang Nigeris setelah mendapat umpan cantik Ever Banega dari tengah lapangan. Mengontrol bola dengan paha berlanjut dengan dua sentuhan sebelum melepaskan tembakan terarah ke pojok gawang Nigeria yang dikawal Francis Uzoho.

Gol tersebut memberi banyak arti. Itulah gol pertamanya di Piala Dunia 2018 setelah tiga pertandingan. Gol yang membuatnya orang bisa berharap dan tidak lagi menjadi bulan-bulanan ketika dibandingkan dengan para pemain bintang lainnya seperti Cristiano Ronaldo. Gol pertama setelah kegagalan penalti ke gawang Islandia.

Gol pertama ini tidak hanya membuka harapan bagi Argentina agar tidak pulang lebih awal. Gol yang menorehkan catatan tambahan dalam perjalanannya sebagai seorang bintang. Gol yang menempatkannya pada tingkat yang sama dengan dua pemain besar Argentina lainnya yakni Diego Armando Maradona dan Gabriel Omar Batistuta yang mampu mencetak gol dalam tiga edisi Piala Dunia berbeda.

Maradona yang hari itu begitu total mendukung Messi dari tribun penonton, bahkan sampai rela mengorbankan kesehatannya, mencetak gol di edisi 1982, 1986, dan 1994. Lalu dilanjutkan Batistuta di 1994, 1998 dan 2002. Gol pertama di Piala Dunia kali ini melengkapi koleksi enam gol Messi di ajang akbar empat tahunan di samping empat gol di Piala Dunia 2014 dan satu gol di 2006. Gol ini membuat Messi tidak mengulangi pencapaian buruk seperti di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang berakhir nirgol.

Gol Messi adalah gol ke-100 di Piala Dunia 2018 yang membuatnya menjadi istimewa. Gol yang menempatkan Messi sebagai pemain pertama yang mencetak gol di Piala Dunia sebagai seorang remaja, lelaki dua puluhan dan selepas usia 30-an.

Messi mencetak gol pertama di Piala Dunia di usia 18 tahun saat membantai Serbia enam gol tanpa balas/Dailymail.co.uk
Messi mencetak gol pertama di Piala Dunia di usia 18 tahun saat membantai Serbia enam gol tanpa balas/Dailymail.co.uk
Menariknya gol tersebut tidak hanya membuka harapan bagi kelolosan Argentina. Tetapi juga melengkapi kebangkitan Messi di Piala Dunia. Ia melengkapi tujuh dribbling sempurna, untuk melengkapi pencapaian ke-107 sepanjang Piala Dunia, yang menjadikannya sebagai pemain dengan jumlah terbanyak sejak 1996, melebihi seorang Maradona yang hanya sanggup melakukan hingga 105 kali.

Gol itu membuat banyak pengamat dan komentator kagum. Mereka menyebut Messi telah kembali. Sang pemilik nomor punggung 10 di Barcelona telah menemukan kembali magisnya. "Messi telah muncul untuk negaranya," celetuk mantan pemain internasional Nigeria, peter Odemwingie kepada BBC Radio 5.

Kepada media yang sama, mantan pemain sayap Inggris, Chris Waddle berujar, "Siapa lagi? Kami telah berbicara tentang dia yang tak menampilkan permainan terbaik sepanjang turnamen. Tapi sebuah penyelesaian akhir yang luar biasa. Lionel Messi dalam penampilan terbaik."

Mantan bek timnas Inggris, Rio Ferdinand menambahkan Messi telah mendapatkan kembali percikan energi. Dari bahasa tubuh terlihat jelas, Messi telah kembali. Seakan menduga apa yang dipikirkan Messi, mantan pemain Manchester United itu berkata, "Messi berpikir 'ini panggung saya dan momen saya.'"

Dan seperti ditunjukkannya di babak kualifikasi, Messi kembali tampil sebagai penyelamat. Tiga gol ke gawang Ekuador di laga pamungkas meloloskan Argentina ke Rusia. Dan kini satu golnya ke gawang Nigeria membuka asa bagi Argentina ke babak 16 besar. Sepertinya benar kata Zabaleta, "Pemain-pemain terhebat tampil di momen-momen yang Anda butuhkan. Itulah mengapa Messi menjadi yang terbaik."

Sampaoli berusaha merebut kembali hati Messi/gambar dari Dailymail.co.uk
Sampaoli berusaha merebut kembali hati Messi/gambar dari Dailymail.co.uk
Langkah awal

Setelah kemenangan itu Rojo mengatakan Piala Dunia sesungguhnya baru dimulai. Pertanyaan, apakah memang demikian? Apakah kemenangan ini akan berlanjut di pertandingan-pertandingan selanjutnya? Atau jangan sampai hanya pelipur lara sesaat?

Oh ya ada satu hal yang perlu disampaikan. Messi bukan penentu kemenangan Argentina. Sepakan voli Marcos Rojo di menit ke-86 adalah pembeda. Namun patut dicatat, sebagaimana pengakuan Rojo setelah pertandingan, gol tersebut tak lepas dari andil Messi. Messi turut menyemangatinya untuk tidak hanya mengamankan barisan pertahanan tetapi juga ikut bertanggung jawab mencetak gol.

Messi lagi-lagi disebut. Selain Rojo, kontribusi para pemain lain tidak bisa diremehkan, termasuk Javier Mascherano yang sampai bercucuran darah. Termasuk juga Sampaoli. Setelah pengakuan akan keterpurukan tim di dua laga sebelumnya, mantan pelatih Chile ini berhasil melakukan perubahan radikal. Tidak hanya dalam sikap, tetapi juga taktik, sebagaimana terlihat dalam perubahan formasi di pertandingan kali ini.

Menghadapi Prancis di Kazan pada Sabtu akhir pekan ini jelas pekerjaan besar. Prancis melewati fase grup dengan hasil memuaskan, meski di laga terakhir penyisihan Grup C bermain imbang tanpa gol kontra Denmark. Hasil tersebut membuat kedua tim tersebut sama-sama melenggang ke babak 16 besar namun akan menghadapi lawan berbeda. Denmark akan menantang juara grup D, Kroasia.

Prancis saat ini tidak bisa diremehkan. Mereka memiliki amunisi yang sedang berada di usia terbaik dan berangkat ke Rusia dengan pencapaian yang gemilang bersama klub. Dari lini belakang hingga penyerang depan, Prancis memiliki kekuatan yang seimbang, yang membuat mereka menjadi penantang serius Brasil, Jerman, dan Spanyol.

Pertandingan akan berjalan menarik saat kedua tim bertemu. Meski di laga terakhir performa Prancis tak terlalu memuaskan, ahli sepak bola BBC Amerika Selatan Tim Vickery tetap mengunggulkan Les Blues. Baginya Prancis kali masih terlalu tangguh bagi Argentina.

Situasi kedua tim saat ini seperti bertolak ke arah berlawanan. Argentina saat ini berbeda dari empat tahun silam yang bisa melangkah hingga ke babak final.  Dengan kekuatan individu yang cemerlang La Albiceleste bisa bertarung hingga laga pamungkas. Messi gemilang sementara Mascherano begitu solid di lini belakang. Namun situasi saat ini berbeda.

Terlepas dari itu, setidaknya Argentina sudah bisa sedikit tersenyum. Mereka bisa menghadapi Prancis dengan lebih optimis. Seperti kata Sampaoli, "Para pemain saya bermain dengan hati-mereka adalah para pejuang sejati. Messi telah kembali untuk negaranya."

Semoga! Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun