"Kami merasa kami dapat menantang untuk meraih gelar meskipun kami tidak dapat memenangkan Piala Thomas dua tahun terakhir," ungkap Xia.
Jepang memang tidak memiliki pemain yang sedang menonjol. Tetapi Negara Sakura itu tidak bisa dipandang enteng. Pengalaman dua tahun lalu menjadi bukti. Soliditas dan semangat juang tim membuat mereka mampu menjungkalkan favorit juara, China. Kali ini Jepang bisa tampil lebih percaya diri dengan "come back"nya mantan pemain nomor dua dunia, Kento Momota.
Setelah menepi selama setahun karena kasus perjudian, Momota langsung membuktikan diri siap bersaing di jajaran elit dunia dengan menjadi juara Asia di Wuhan, China akhir bulan lalu. Momota, Kenta Nishimoto dan Kazumasa Sakai dari nomor tunggal akan bahu membahu dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda serta Takuto Inoue/Yuki Kaneko di nomor ganda.
Selain ketiga negara di atas, negara-negara lain seperti Korea Selatan, Malaysia, dan tuan rumah Thailand tidak bisa diremehkan. Meski kekuatan tidak merata, dengan hanya memiliki andalan di nomor tunggal seperti Korea dan Malaysia, mereka bisa saja memanfaatkan kelengahan para unggulan.
Sebanyak 16 tim terbaik dari berbagai belahan dunia yang terbagi dalam empat grup akan mengawali fase grup dengan sistem "round-robin". Indonesia yang tergabung di Grup B akan mengawali kiprahnya mengejar gelar ke-14 menghadapi Kanada pada Minggu, (20/5), sebelum menghadapi tuan rumah pada Selasa, (22/5) dan Korea sehari kemudian. Dua pertandingan terakhir akan menjadi batu ujian bagi Hendra Setiawan dan tim.
Sementara Denmark hanya akan mendapat sedikit ujian dari Malaysia di babak penyisihan. Dua tim lainnya, Rusia dan Aljazair bakal dilewati tanpa kesulitan untuk menghadapi tim-tim yang kuat dari grup lain.
Fase grup akan berakhir pada 23 Mei atau hari keempat penyelenggaraan. Selanjutnya delapan tim terbaik akan diundi untuk diadu di babak delapan besar. Perebutan tiket semi final terjadi pada Kamis, 24 Mei, babak semi final sehari berselang, sementara partai final akan dihelat pada Minggu, 27 Mei atau sehari setelah final Piala Uber.
Siapakah yang akan menjadi kampiun Piala Thomas kali ini? Peluang terbesar tentu pada negara-negara jagoan di atas. Siapakah jagoan yang dimaksud akan dibuktikan di lapangan pertandingan nanti. Yang pasti sang juara tidak lahir dari prediksi, begitu juga rangking dunia.
Mengingat ini merupakan turnamen beregu, maka kunci kemenangan tidak berada di segelintir pemain. Mereka yang siaplah yang akan menjadi juara, termasuk siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di lapangan. Pernyataan Axelsen cukup menarik untuk menjadi konklusi.
"Di Piala Thomas, jika satu pertandingan berjalan dengan cara yang berbeda dari yang Anda harapkan, maka Anda tiba-tiba memiliki ikatan yang berbeda. "
Akhirnya selamat bertanding Hendra Setiawan dkk, mari kita rebut kembali!!