Seorang peserta melontarkan pertanyaan yang cukup menggelitik, "Apakah program ini hanya bersifat sementara?" Demikian bunyi pertanyaannya.
Tri Wahyudi menjawab tegas bahwa RPK merupakan jaringan distribusi utama Perum Bulog masa depan. Peluang dan potensi berkembang cukup tinggi mengingat RPK diberi hak memasarkan produk Operasi Pasar, melayani voucher pangan sehingga sangat potensial untuk menjadi usaha yang terus berkembang. Selain itu, potensi pendapatan bagi setiap Sabahat RPK pun meningkat.
Setiap RPK menjual komoditi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Setiap transaksi dilakukan secara tunai dan menginput seluruh transaksi ke dalam aplikasi RPK. Dengan berpatok pada HET apakah Sahabat RPK masih bisa mendapat untung? Tentu saja. Dengan harga yang mampu bersaing di pasaran dan kualitas produk yang baik akan menjadi daya tarik tersendiri.
Tri Wahyudi memberi contoh. "Beras Kita" seharga Rp12.800 per kilogram, "Minyak Kita" kemasan 1 liter dengan HET Rp 12.800, dan gula pasir "Manis Kita" kemasan 1 kg dengan HET Rp12.500 mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Apa yang dikatakan Tri Wahyudi di atas benar adanya. Hari itu para peserta mendapat buah tangan berupa produk-produk terbaik dari Bulog. Sesampai di rumah beberapa dari antaranya langsung digunakan. Rasa penasaran mengemuka. Apakah benar produk-produk itu benar-benar berkualitas? "Beras Kita" memiliki bulir-bulir yang bersih dan setelah ditanak menghasilkan rasa nasi yang nikmat. Sementara itu "Minyak Kita" tak cepat berganti warna setelah dipakai selama dua kali.
Akhirnya, dengan modal ringan, produk berkualitas, tak perlu lahan khusus dan menggaransi omzet jutaan rupiah, apakah Anda tak mau menjemput peluang emas dari Perum Bulog ini? Ayo daftarkan diri Anda menjadi Sahabat RPK.
Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut bisa mengunjungi www.bulog.co.id atau melalui lini sosial media di Rumah Pangan Kita (facebook), @rumahpangankita (twitter) dan @rpk_bulog (Instagram).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H