Sama seperti Li/Liu, Tai Tzu Ying juga sukses pertahankan gelar di nomor tunggal putri. Unggulan pertama ini menang dua game langsung 21-19 dan 22-20 atas Chen Yufei. Kemenangan itu sekaligus memantapkan dominasi Tai atas wakil Negeri Tirai Bambu itu. Mantan pemain nomor satu dunia asal Taiwan itu belum pernah kalah dalam delapan pertemuan.
Dari kejuaraan ini bisa ditarik kesimpulan sementara. Pendulum prestasi bulu tangkis di Asia masih bergerak di Asia Timur. Setelah China, kini kekuatan bulu tangkis Jepang semakin mencuat. Bagaimana Indonesia? Selain Owi dan Butet, harapan Indonesia masih bertumpu pada ganda putra nomor satu dunia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. Belum ada fajar baru dari sektor-sektor lain, terutama nomor tunggal. Jangankan bersaing dengan negara-negara di luar kawasan, di  level Asia Tenggara saja kita semakin tertinggal dari Thailand. Situasi ini semakin mencemaskan kita menjelang perhelatan Piala Thomas dan Uber.
N.B
Hasil final #BAC2018:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H