Apakah rekor positif tersebut akan berlanjut? Li/Liu tentu berambisi untuk mengakhiri catatan buruk itu. Keduanya telah menunjukkan diri sebagai pasangan terbaik China saat ini setelah memenangkan "perang saudara" menghadapi unggulan tiga Liu Cheng dan Zhang Nan.
Ginting fantastis
Kata fantastis sepertinya tak salah disempatkan kepada tunggal putra Indonesia ini. Hampir semua pemain terbaik dunia pernah ia kalahkan, termasuk para jagoan yang berlaga di Indonesia Masters kali ini. Setelah menyingkirkan tunggal terbaik dan berpengalaman China, Chen Long kali ini giliran Chou Tien Chen yang dipaksa bertekuk lutut.
Kedua pemain saling beradu taktik dan teknik. Ketenangan dan kesabaran Ginting menjadi senjata pamungkas untuk meladeni pukulan keras dan permainan ulet wakil Taiwan itu. Sempat menyerah di game kedua, pemain 21 tahun itu akhirnya memastikan tiket final dengan kemenangan 21-16, 13-21, 21-12. Â Kemenangan itu sekaligus menegaskan domiasi Ginting atas pemain berperingkat tujuh dunia dengan skor 3-1.
Ginting akan berebut gelar juara dengan pemain Jepang, Kazumasa Sakai. Final di nomor ini bisa saja menjadi kejutan. Namun mereka telah membuktikan diri layak ke partai final. Sakai menyingkirkan pemain nomor lima dunia, Son Wan Ho dari Korea Selatan.
Skor pertemuan sedikit berpihak pada Ginting yang memenangkan pertemuan pertama sekaligus satu-satunya atas pemain 27 tahun itu. Pertemuan itu terjadi di Hong Kong Open 2015 yang berakhir dengan kemenangan 14-21 dan 4-21. Mampukah Ginting melanjutkan tren positif tersebut?
Sementara itu di tunggal putri, Saina Nehwal mengincar gelar keempat di Istora. Pemain asal India itu pernah berjaya di arena kebanggaan Indonesia masing-masing pada tahun 2009, 2010 dan 2012. Ia melangkah ke final dengan menyingkirkan pemain terbaik Thailand, Ratchanok Intanon, 21-19 dan 21-19.
Tidak mudah bagi peraih perak Olimpiade Rio itu untuk membawa pulang gelar keempat dari Indonesia. Ia akan menantang pemain nomor satu dunia, Tai Tzu Ying. Pemain Taiwan itu memupuskan harapan pemain muda China, He Bingjiao untuk bertemu Nehwal di pertemuan ke-14. Catatan head to head lebih menjagokan Tai. Delapan kemenangan, termasuk enam pertemuan terakhir, menunjukkan bahwa Tai masih menjadi momok menakutkan baginya.
Pertarungan di nomor tunggal putri akan membuka partai final Minggu, 28 Januari. Setelah itu giliran empat jagoan Indonesia. Mampukah mereka mencapai klimaks di Istora? Semoga.
N.B
Jadwal final #IndonesiaMasters2018, dimulai Pukul 12.00 WIB, Live Kompas TV: