Pemain yang disebutkan terakhir itu bersama tunggal terbaik, Ratchanok Intanon tidak ambil bagian di turnamen kali ini. Begitu juga deretan pemain terbaik lainnya dari China, Jepang, India dan Korea yang memilih tidak turun gunung.
Dalam daftar tunggal putri Thailand masih ada nama pemain seperti Porntip Buranaprasertsuk dan Pattarasuda Chaiwan yang baru berusia 16 tahun. Amunisi Thailand untuk sektor ini cukup mumpuni, cukup menjanjikan untuk bersaing di Piala Uber 2018. Situasi ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang masih harus bekerja keras karena beberapa langkah tertinggal di belakang Negeri Gajah Putih.
Tugas Meme dan tim untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Kita berharap Meme dan tim bisa mendapatkan formula terbaik untuk menempa bibit-bibit potensial yang ada saat ini sambil menjaga rantai regenerasi agar terus berkesibambungan. Kita akan melihat bagaimana Meme mengatasi kekurangan demi kekurangan yang ada di sektor ini.
Setelah Thailand Masters yang jauh dari hasil memuaskan, tunggal putri Indonesia akan dihadapkan pada tantangan berat selanjutnya. Malaysia Masters dan Indonesia Masters yang segera menjelang kembali mempertemukan para pemain Indonesia dengan para unggulan sejak babak awal. Di Malaysia Masters yang mulai bergulir Selasa pekan depan, Fitriani sudah harus berhadapan dengan Intanon. Sementara Hanna Ramadini bersua pemain nomor tiga dunia, Sindhu PV.
Hanna berpeluang diuji lagi pekan berikutnya oleh Sindhu di Indonesia Masters. Sementara Dinar akan menantang Carolina Marin dan Gregoria Mariska akan bertarung dengan sesama pemain muda, Goh Jin Wei dari Malaysia. Pertemuan tersebut bukan mustahil terjadi, meski untuk itu mereka harus melewati babak kualifikasi terlebih dahulu.
Kita menanti sejauh mana para pemain Indonesia itu menghadapi tantangan demi tantangan yang datang silih berganti. Selain menuntut kerja keras memperbaiki teknik, hal penting lainnya adalah kesiapan mental. Bila terus menerus ditantang yang kita harapkan adalah perubahan ke arah positif. Bukan rasa kecut dan pesimisme karena selalu dihantui rasa inferior. Ini tugas berat Meme dan kawan-kawan membuktikan bahwa penunjukkan Susy Susanti tepat adanya.
Selamat bertugas Meme!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H