Sekalipun nasib Boe/Mogensen lebih baik dalam sejarah pertemuan keduanya, Kevin/Marcus pun memiliki catatan meyakinkan saat tampil di partai final turnamen super series. Tercatat dari enam final super series, Kevin/Marcus selalu mampu menjadi juara. Artinya rekor 100% kemenangan di final masih belum ternoda. Akankah rekor sempurna ini berlanjut di Korea kali ini?
Benar kata Kevin saat berbicara kepada badmintonindonesia.org. "Besok kami harus lebih tenang, lebih siap di non teknisnya kalau harus berhadapan dengan Denmark. Karena kalau secara teknik kan semua sudah hampir rata aja."
Bila Marcus/Kevin akan tampil di partai terakhir, hal sebaliknya terjadi pada ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Debby Susanto. Unggulan tujuh ini akan membuka partai final, menantang pasangan non unggulan dari China, Wang Yilyu dan Huang Dongping. Di babak semi final, Praveen/Debby menang mudah atas pasangan Jerman Marvin Emil Seidel dan Linda Efler, 21-18 dan 21-12. Sementara Wang/Huang menghentikan perjuangan wakil Malaysia Chan Peng Soon dan Cheah Yee See juga straight set, 21-15 dan 21-9.
Praveen/Debby wajib mewaspadai pasangan China berperingkat 13 dunia itu. Keduanya harus belajar dari pertemuan pertama sekaligus satu-satunya di Kejuaraan Asia tahun ini. Saat itu Praveen/Debby secara mengejutkan kalah dua game langsung 22-24 dan 19-21. Bila tidak ingin terpeleset untuk kedua kalinya maka apa yang dikatakan Debby harus dijadikan bahan evaluasi. "Di BAC (Badminton Asia Championships) kemarin bisa dibilang kami seharusnya nggak kalah. Tapi ada beberapa poin yang kami mati sendiri dan lengah. Jadi harus dipelajari lagi supaya tidak terulang."
Semoga sejarah baru Indonesia di Korea kali ini sempurna!
Berikut jadwal final #KoreaSS 2017:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H