Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bete Internet "Lola"? "Move On" Dong ke Oxygen.id

19 Juni 2017   19:25 Diperbarui: 19 Juni 2017   19:44 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecepatan layanan Oxygen.id/infografis dari Oxygen.id

Pernahkah Anda mengalami masalah saat berselancar di internet ? Proses unggah atau unduh gambar dan foto terganggu? Kesal, pasti. Apalagi bila Anda benar-benar sedang membutuhkan.

Saat ini Internet,  yang telah ditemukan sejak 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, kian menjadi bagian dari keseharian kita. Seiring perkembangan teknologi dan informasi kebutuhan akan internet yang memadai kian meningkat. Saat ini lebih dari 2,8 miliar penduduk dunia telah tersambung internet. Begitu pula di Indonesia, separuh penduduknya telah berkarib dengan  internet.

Hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) di tahun 2016, seperti dilansir dari Kompas.com (24/10/2016) tak kurang dari 132,7 juta dari total 255 juta penduduk Indonesia telah merasakan pengaruh internet. Sebagian besar pengakses (67,2 juta orang atau 50,7 persen) mengakses menggunakan perangkat genggam dan komputer, tak kurang dari 63,1 (47,6 persen) dari telepon pintar, dan sisanya menggunakan komputer.

"Saat ini hidup tanpa internet itu seperti hidup enggan mati tak mau," Tamita Wibisono memberi analogi saat bertanya dalam acara nangkring dan buka puasa bersama Kompasiana dan Oxygen.id di salah satu restoran di bilangan Kuningan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2017) petang.

Namun begitu tingkat persebaran pengguna sama sekali tidak merata. Pulau Jawa masih menjadi "surga" bagi para pengguna internet. Sekitar 86,3 juta atau sekitar 65 persen dari total pengguna mendiami Pulau Jawa.

Selain penetrasi yang belum merata, layanan internet yang memadai masih menjadi persoalan. Belum lama ini kita dikejutkan dengan peretasan situs resmi salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Tampilan laman depan situs perusahaan kenamaan itu diubah oleh peretas. Di sana terpampang jelas protes terkait harga paket data yang dianggap terlalu mahal.

Mahalnya harga paket adalah satu dari sekian banyak keluhan pengguna internet di tanah air. Kerap kita dengar protes terkait kecepatan koneksi internet . Internet lemot, leletdan seabrek suara sumbang lainnya menghiasi ruang keluhan pelanggan. Saat sedang asyik-asyiknya mendowload materi, atau mengupload gambar, video dan dokumen lainnya tiba-tiba terhenti, bahkan gagal tak lama berselang. Situasi ini hampir menjadi makanan sehari-hari.

Tak pelak saat ini masyarakat pun mulai mencari layanan internet yang tidak hanya murah, juga memberikan pelayanan yang maksimal. Tidak hanya soal harga juga kualitas. Ada yang bisa menyediakan itu?

Persebaran pengguna internet di dunia/Kompasiana
Persebaran pengguna internet di dunia/Kompasiana
Oxygen.id menjawab "internet of things"

Perkembangan internet di negara lain sedemikian cepat. Beberapa negara sudah merasakan kecepatan internet hingga 1 Gbps. Bagaimana Indonesia? Saat ini sudah ada layanan dengan kecepatan seperti itu yang disediakan Oxygen.id. Menggunakan serat optik dari Singapura, Oxygen.id hadir untuk menawarkan layanan internet dengan kecepatan hingga 1 Gbps.

Sebagaimana dikatakan Pak Yance Arlyansyah, Sales Manager SME, perusahaan ini hadir untuk memberikan layanan kepada masyarakat. "Saat ini tidak hanya dibutuhkan infstraktur yang memadai, tetapi juga bandwith," tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun