Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mudik Gratis Tersedia, Perilaku Sehat Wajib Dijaga

17 Juni 2017   23:42 Diperbarui: 19 Juni 2017   16:42 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran makin dekat. Saat pulang kampung atau berlibur sudah di depan mata. Rasa rindu kampung halaman dan kumpul bersama sanak saudara yang kian menjadi-jadi bisa membuat kita alpa mempersiapkan diri, apalagi yang akan melewatkan perjalanan jauh. Maksud hati ingin segera melepas rindu bisa saja menafikan pertimbangan matang. Tidak hanya soal waktu perjalanan, juga moda yang akan dipakai.

Dari tahun ke tahun pemerintah semakin gencar memberikan pelayanan moda transportasi yang nyaman bagi para pemudik. Ledakan pemudik terutama dari dan menuju wilayah-wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera sejauh dapat diantisipasi melalui program mudik gratis.

Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2004 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu telah memberikan dasar iuridis sebagai kewajiban dari pemerintah untuk bergerak memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Begitupun sebaliknya dari pihak masyarakat mendapatkan hak untuk mendapatkan pelayanan maksimal dari pemerintah.

Melalui mudik gratis sesungguhnya menjadi salah satu terobosan pemerintahguna menekan angka kecelakaan lalu lintas terutama yang melibatkan parapengendara motor. Seperti dilansir dari Republika.co.id,(8/7/2016), kecelakaan lalu lintas selama lebaran tahun lalu didominasi oleh tabrakan sepeda motor. Bahkan saat Lebaran baru berjalan dua hari kecelakaan sepeda motor sudah menginjak angka 70 persen dari seluruh kejadiaan kecelakaan sejak H-6.

Data dari bisnis.com
Data dari bisnis.com
Meski jumlah dan prentase kecelakaan mengalami penurunan sebanyak 17 persendibanding tahun 2015, setidaknya angka 1.515 kecelakaan lebih dari cukup menunjukkan bahwa menggunakan sepeda motor bukan pilihan terbaik.

Dari pihak pemudik tentu banyak alasan menggunakan sepeda motor, selain keterbatasan finansial, efisiensi, juga pertimbangan efektivitas mobilitas saat sampai di tempat tujuan. Namun harga yang harus dibayar sungguh mahal. Selain pertarungan nyawa, setidaknya energi yang dikeluarkan tidak sedikit. Apalagi menerjang arus kemacetan di ruas-ruas utama di pulau Jawa yang sungguh mengerikan. Belum lagi perilaku pengguna sepeda motor yang kurang memperhitungkan aspek keselamatan dengan membawa beban berlebihan baik manusia maupun barang bawaan. 

Dalam rangka meminimalisir penggunaan sepedamotor, pemerintah tahun ini telah menyiapkan program mudik gratis sekalipunperkiraan angka pemudik semakin menggelembung, dengan tambahan jumlah sepedamotor dan penumpang yang naik signifikan. Jumlah penumpang naik hingga 57persen, dan jumlah sepeda motor menggelembung lebih dari 100 persen, tepatnya155 persen.

Seperti tertera di dephub.go.id,pemerintah telah menganggarkan kurang lebih Rp. 90 milyar untuk mudik gratisbagi para pengguna sepeda motor itu.

Sebagai sebuah program kolaborasi antara Kementerian Perhubungan, BUMN danmitra kerja setidaknya ada 44.721 sepeda motor dan 208.435 penumpang yang siapdiangkut. Melalui program Angkutan Sepeda Motor Gratis, untuk moda jalan, spedamotor yang diangkut berjumlah 3.510 dan penumpang sebanyak 54.900 orang. Sepedamotor tersebut akan diangkut dengan 77 truk, sementara 1.220 bus siap untukmengangkut manusia.

Tidak hanya moda darat, untuk moda penyeberangan, pemerintah telahmenyiapkan 2 ferry dengan tujuan Lampung dan Semarang. Sebanyak 5.000 sepedamotor dan 10.000 penumpang siap diantarpulaukan. 

Moda laut, 3 kapal Ro-Ro menuju Semarang siap mengangkut 16.000 sepeda motordan 32.000 penumpang. Sementara itu 18.096 sepeda motor siap diangkutmenggunaan moda kereta api.

Melihat angkat pemudik yang meningkat tentu angka ketersediaan tersebut masih jauh dari kata cukup. Selain pemerintah dan mitra terkait, seperti biasa,pihak-pihak swasta juga selalu rutin ikut serta memberikan mudik gratis kepadamasyarakat. Setidaknya pemerintah dan para pihak telah mengambil bagian untuk mengantar para pemudik selamat sampai tujuan.

Mudik sehat

Mudik bukan soal perjalanan semata, dengan segala suka dan dukanya. Para pengguna kendaraan umum melalui program mudik gratis tidak semata-mata merasa diuntungkan karena pro deo, hemat energi, aman dan pada gilirannya selamat. Mereka juga mesti bertanggung jawab dengankeselamatan orang lain dan diri sendiri selama di perjalanan.

Aspek keselamatan ini tidak hanya soal pilihan kendaraan, tetapi juga perilaku selama di perjalanan. Di satu sisi pihak Departemen Perhubungan danpihak terkait akan melakukan pengawasan terhadap kelaikan kendaraan, dan kesehatan para pengemudi sebagai faktor penting bagi keselamatan perjalanan.Sudah barang tentu infrastruktur akomodasi yang disiapkan untuk program mudik gratis adalah yang terbaik.

Kendaraan umum yang akan dipakai sudah dipastikan kelaikannya/Tempo.co
Kendaraan umum yang akan dipakai sudah dipastikan kelaikannya/Tempo.co
Di sisi lain penting dicatat oleh para pemudik untuk memperhatikan aspek kesehatan sejak sebelum dan selama di perjalanan. Memastikan kesehatan sebelumberangkat itu penting guna menghindarkan hal-hal tak diinginkan selama diperjalanan. Meski pemerintah dan pihak terkait telah menyediakan posko-posko kesehatan di sejumlah titik namun alangkah lebih baik bila kesehatan lebih duludipastikan sebelum berangkat. Posko-posko kesehatan itu tidak lebih dari usahakuratif, sehingga jauh lebih penting melakukan tindakan preventif.

Dalam rangka itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telahmengeluarkan sejumlah imbauan bagi para pemudik melalui apa yang disebut denganmudik sehat. Setidaknya ada beberapa poin yang bisa diperhatikan:

Pertama, memperhatikan makanan danminuman yang dikonsumsi. Makanan dan minuman harus diperhatikan kebersihan dankesehatannya. Alangkah lebih baik mempersiapkan bekal memadai sebelum berangkatsehingga menghindarkan diri dari kekurangan pasokan makanan dan godaan untukmembeli makanan dan minuman yang kurang terjamin kebersihan dan kesehatannya.

Kedua, terkait dengan poinpertama, menyiapkan bekal secukupnya menjadi upaya penting untuk menghindarikekurangan pasokan. Sebaiknya tidak menerima makanan dan minuman dari orangyang sama sekali tidak dikenal.

Ketiga, penting untuk melindungidiri dari asap, debu dan polusi. Karena itu pilihan terbaik adalah menggunakankendaraan umum yang telah tersedia yang membuat para pemudik tidak terpaparasap dan debu selama di perjalanan. Pemudik pun tidak perlu repot mengenakanmasker dan pelindung diri lainnya.

Keempat, kesehatan dan kebersihanmenggunakan fasilitas umum. Penting diperhatikan bahwa fasilitas umum sepertitoilet, mushala, dan fasilitas publik lainnya akan digunakan oleh banyak orang.Selain tidak membuang air kecil/besar sembarangan, tanggung jawab setelah menggunakantoilet patut diperhatikan. Meninggalkan toilet dan fasilitas publik yang telahdipakai dalam keadaan bersih dan nyaman akan sangat membantu bagi para penggunalainnya.

Selain itu kebersihan secara umum patut dijaga. Tidak membuang sampah sembaranganentah saat sedang di perjalanan atau ketika berhenti di tempat-tempat umum.

Kelima, sejauh dapat beristirahat secukupnya selama perjalanan. Bila tidak sempat lakukan peregangan dalam bus agar fisik tetap bugar. Idealnya beristirahat setiap dua jam perjalanan dan sejauh dapat keluar dari kendaraan guna menghirup udara segar dan melakukan peregangan sederhana.

Kelima, terkait kebersihan diri,sangat dianjurkan untuk tidak pernah alpa mencui tangan menggunakan sabun danair mengalir sesering mungkin setelah memegang uang, buang air besar/kecil,memegang benda kotor atau sebelum dan sesudah makan. Hal seperti ini terlihatklise dan sepele. Namun tidak sedikit musibah yang terjadi karena kelalaianpada hal-hal remeh temeh. Cura minimorum,demikian ungkapan Latin untuk mengingatkan para pemudik agar tidak abaipada hal-hal kecil seperti ini. Bagaimanapun mudik adalah sebuah perjalananyang tidak hanya sekadar sampai di tempat tujuan, tetapi juga dalam keadaansehat dan selamat.

Selamat bersiap untuk mudik yang sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun