Sebenarnya burger ini bisa menjadi lebih nikmat, tetapi ini juga tergantung selera, ketika disantap dengan saus tomat. Seperti yang saya rasakan, kombinasi antara komposisi benar-benar nikmat.
Menikmati seporsi “Zuper Krunch” cukup untuk mengeyangkan perut orang dewasa. Apalagi bila yang dipilih adalah paket combo yang disertai french fries regular dan sebotol minuman yang bisa dipilih dari beberapa tawaran.
Harga yang dipatok untuk satu paket ini sangat seimbang dengan rasa nikmat yang diberikan serta perut yang terisi penuh. Sebenarnya tidak berlebihan bila dipilih sebagai menu utama saat makan atau alternatif hidangan berbuka puasa.
Kandungan karbohidrat yang ditawarkan dari roti bun yang lembut, diseimbangkan dengan protein yang bersumber dari ayam goreng pilihan serta sedikit lemak dari keju, cukup menjadi asupan nutrisi bagi tubuh saat berpuasa.
Seperti disinggung sebelumnya outlet KFC itu selalu memanggil saya untuk datang kembali. KFC sebenarnya punya alasan lebih dari cukup untuk membuat siapa saja betah. Ruangan yang ditata sedemikian rupa memungkinkan interaksi tercipta dengan mudah saat makan.
Selain itu fasilitas yang tersedia cukup untuk menemani para pelanggan setia. Pada salah satu sudut tersedia tempat cuci dan pengering tangan yang selalu dijaga kebersihannya.
Sarana, kebersihan, juga pelayanan yang total adalah bagian dari standar minimal yang diberikan KFC kepada para pelanggannya. Selain itu yang tak kalah penting adalah kepekaan untuk membaca keinginan dan selera konsumen.
“Zuper Krunch” adalah contoh anyar bagaimana KFC paham dengan selera masyarakat. Burger bukan hal asing di lidah masyarakat Indonesia seiring menjamurnya franchise restoran cepat saji di Indonesia. Tak terhitung banyaknya gerai-gerai yang menawarkan lokal brand burger dan franchise burger.
Namun KFC sepertinya tahu bagaimana membawa burger itu ke gerai-gerainya di Indonesia dengan tanpa membuat pelanggannya “tertipu”. Roti terbaik yang disajikan pada “Zuper Krunch” sebenarnya adalah alternatif untuk nasi yang selalu setia menjadi pelayan untuk ayam goreng KFC yang tiada duanya. Sejak Col. Harland Sanders membuka gerai pertama di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat pada tahun 1939, hingga restoran pertamanya dibuka di Jalan Melawai, Jakarta pada Oktober 1979 setelah Gelael Group mendapatkan waralaba KFC untuk Indonesia, ayam goreng itu selalu nomor satu.