Sementara para pemain yang digadang-gadang bakal menjadi tumpuan belum mampu menjaga konsistensi. Malah beberapa dari antaranya bermain antiklimaks saat harapan besar diletakkan ke pundak mereka. Kisah sedih di dua pertandingan babak penyisihan sedikit banyak mengguratkan kesimpulan bahwa bulu tangkis Indonesia kian tertinggal.
Jangankan menjadikan China, Korea dan Jepang sebagai acuan. Berhadapan dengan Thailand saja kita sudah semakin di belakang. Melihat performa para pemain Thailand kali ini, membuat kita tidak bisa tidak tinggal diam, bila tidak ingin mengekor di belakang mereka.
China boleh saja meratapi kegagalan mereka menjaga catatan tak terkalahkan. Ini adalah batu ujian selepas ditinggal pelatih kepala Li Yong Bo. Namun China sepertinya tidak perlu risau karena mereka memiliki segudang bintang muda yang siap mengambil peran.
Begitu juga Korea Selatan yang cepat membangun kekuatan  baru selepas gelombang pensiun mendera. Sekalipun ditinggal pergi para pemain senior dalam waktu bersamaan, Korea sudah bisa mendapat penerus yang cepat berkembang dan berprestasi.  Istimewanya para pemain muda tersebut menunjukkan kegigihan dan semangat pantang menyerah. Menghadapi China yang lebih diunggulkan mereka tak gentar hingga pertandingan benar-benar berakhir.
Bila Korea dan China menjadi cermin, Â apa yang bisa kita katakan tentang Indonesia hari ini? Bagaimana bila gelombang pensiun tiba-tiba menelan para pemain senior?Â
Selamat bekerja ekstra keras Indonesia, dan salut kepada Korea Selatan!
N.B
Ringkasan hasil #SudirmanCup2017:
Juara: Korea Selatan
Runner-up: China
Semifinali : Jepang, Thailand