Kesaksian koresponden itu terkonfirmasi oleh Gophicand. Gophicand mengakui bahwa yang paling menonjol dari Sindhu bukan kualitas teknik, tetapi sikap dan semangat. Dalam bahasanya Gophicand menyebut “never-say-die spirit”. Semangat pantang menyerah.
Sikap ini benar-benar ia buktikan dan hasilnya benar-benar tidak mengingkari proses. Sebelum menekuni karier profesional pada usia 13 tahun, Sindhu sudah meraih prestasi. Gelar-gelar kategori umur di tingkat lokal dan nasional satu demi satu diraihnya.
Pemain yang bermain dengan tangan kanan ini mulai melebarkan prestasi ke kancah internasional. Sejak junior ia sudah berprestasi. Dimulai dari event persemakmuran, kejuaraan asia, hingga kejuaraan dunia. Ia pun sudah membela tim nasional sejak 2013 dan tampil di beberapa event seperti Asian Games, Piala Uber hingga Olimpiade. Demikian juga turnamen-turnamen individual yang kini tidak bisa tidak memasukannya sebagai salah satu unggulan.
Dalam usia yang relatif muda dengan deretan prestasi yang telah diraih lebih dari cukup untuk menyebutnya istimewa. Lebih istimewa lagi bila dibandingkan dengan para pemain putri Indonesia. Belum pernah ada pemain muda Indonesia yang pernah mengalahkan Sindhu. Dinar Dyah Ayustine, Fitriani dan Gregoria Mariska semuanya bertekuk lutut.
Kini Shindu menempati rangking tiga dunia, di belakang Carolina Marin dan Tai Tzu-ying. Dua pemainyang disebutkan terakhir itu sudah pernah dikalahkannya. Berkaca pada sepak terjangnya masa depan Sindhu masih terbuka lebar. Ditambah lagi etos dan spirit yang dipegang teguh.
Dalam petikan wawancara di situs bulu tangkis dunia, bwfbadminton.com, Sindhu mematok target untuk dirinya. Ia tidak hanya ingin berada di peringkat tiga. “Menjadi nomor satu”, tegasnya.
Perjalanan ke sana sepertinya tinggal menunggu waktu. Sindhu sudah memiliki segalanya, tinggal momentum yang perlu ditaklukkan. Sejauh ini alasan Sonu Sood mengangkat Sindhu ke layar lebar tidak berlebihan.
Kepada Outlook India,(1/5), Sindhu merasa tersanjung dengan rencana Sonu Sood serta perjuangan timnya mengangkat perjalanan delapan tahun terakhir kariernya. Ia yakin naskah yang dihaslikan itu memiliki nilai lebih untuk bangsanya.
"Mereka telah menulis naskah yang saya yakin akan menginspirasi jutaan orang India dan para pemain muda kami untuk berani bermimpi dan meraih kemenangan bagi negara.”
Tidak hanya India, dunia pun memiliki alasan untuk berkaca pada Sindhu. Termasuk kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H