Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Chochuwong Pornpawee dan Cara Thailand Mengorbit Pemain

27 April 2017   12:40 Diperbarui: 27 April 2017   21:00 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chochuwong Pornpawee/zimbio.com

Oh ya, patut dicatat, Pornpawee juga sudah diterjunkan membela tim nasional. Itu terjadi pada pertengahan tahun ini di ajang perdana Badminton Asia Mixed Team Championship. Di Hanoi, Vietnam, ia berkesempatan menjajal kemampuan pemain muda Jepang yang juga sedang naik daun, Akane Yamaguchi di fase penyisihan. Keduanya menghabiskan 58 menit sebelum Akane mengunci kemenangan dengan skor 21-15 18-21 dan 21-16.

Ia juga ambil bagian di kejuaraan Asia yang saat ini sedang berlangsung di Wuhan Sports Center Gynasium, Wuhan, China. Di babak pertama ia menyisihkan Chian Mei Hui, 21-11 dan 21-16.  Chian, asal Taiwan menyisihkan Hanna Ramadhini di Singapura Open sebelumnya. Selanjutnya bertemu pemain muda tuan rumah He Bingjao.

Sepak terjang Pornpawee mengguratkan hal penting lain bagaimana Thailand mengorbitkan para pemainnya. Para pemain sejak dini sudah berani diterjunkan dan ditempa di turnamen-turnamen. Pornpawee rutin mengikuti tur. Bakat-bakat muda berani diasah sehigga kemampuan mereka pun cepat terasah. Ibarat mutiara tidak dibiarkan tinggal tetap. Thailand sepertinya tidak ingin memperlakukan para pemain mudanya seperti buah yang terlalu lama diperam hingga busuk tak berguna.

Namun bukan hanya intensitas pertandingan yang dikedepankan. Tentu tidak bisa memaksakan pemain untuk selalu mengikuti kejuaraan bila pemain bersangkutan tidak siap atau disiapkan secara baik.  Para pemain muda Indonesia pun memiliki jam terbang yang tak jauh berbeda dengan Pornpawee. Mereka mulai rutin dikirim ke luar negeri.

Keran kesempatan kepada para pemain tunggal seperti Hanna, Gregoria Mariska, Dinar, dan beberapa lainnya sudah dibuka lebar-lebar. Bisa jadi karena Indonesia tidak punya pilihan lagi karena “kesalahan” masa lalu yang menghasilkan jurang antargenerasi yang lebar.

Tetapi persoalan, sekali lagi, tidak hanya pada kuantitas. Faktor penting adalah bagaimana kejelian memilih turnamen atau tur yang diikuti. Pornpawee memang rutin bertanding, tetapi keikutsertaannya benar-benar diperhitungkan. Dari perjalanan selama ini terbukti pemilihan turnamennya cukup tepat.  

Ketepatan pemilihan tur akan berpengaruh pada tingkat kesiapan dan kesediaan pemain. Faktor ini sedikit banyak bergantung pada pemain bersangkutan. Saya jadi teringat pemain Jepang Saena Kawakami. Pemain berusia 19 tahun ini jarang ikut turnamen, dan rangkingnya masih di luar 50 besar dunia. Namun menariknya setiap kali diberi kesembatan bertanding, hasilnya maksimal.

Ia pernah mengalahkan Fitriani di Vietnam Open 2015. Sepanjang 2016 mengantongi satu gelar di New Zeland Open dan dua kali runner up yakni di US Open dan Chinese Taipei Masters. Tahun ini Saena berhasil masuk final China Masters dan harus puas berada di urutan kedua di belakang rekan senegara Aya Ohori.

Para pemain muda Indonesia saat ini memiliki kualitas yang berpotensi mengantar mereka menjadi bintang. Untuk sampai ke sana jelas tidak mudah. Pengalaman Thailand memperlakukan Pornpawee dan cara Saena Kawakami memaknai setiap turnamen adalah bagian kecil yang patut ditiru, itu pun bila kita rela, dari proses panjang yang menuntut kerja keras,  dan kerja bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun