Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menyambut Era Baru Bulu Tangkis China Selepas Li Yongbo

12 April 2017   17:25 Diperbarui: 13 April 2017   02:00 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Li Yongbo berpose dengan 5 medali emas yang diraih para pemain China di Olimpiade London 2012/AP

Itulah satu dari deretan sisi gelap di balik perjalanan Li bersama bulu tangkis China. Lepas dari kontroversi, Li, seperti disinggung sebelumnya, adalah sosok besar yang belum tertandingi hingga sekarang.

Nama lain yang bisa menjadi lebih besar pengaruhnya hanyalah Wang Wen Jiao. Pria kelahiran Solo ini tidak akan pernah dilupakan masyarakat China. Ia adalah peletak dasar sistem bulu tangkis China sehingga digelari bapak bulu tangkis China.

Bila Wang bisa disebut sebagai pioner yang membuat peta jalan bulu tangkis China, Li adalah aplikator yang menerjemahkan kerja rintisan Wang menjadi prestasi. Di tangan Li, China nyaris tak tertandingi. Regenerasi seperti tak pernah mengenal ujung. Setali tiga uang dengan prestasi, baik individu maupun tim.

Salah satu puncak prestasi Li sebagai kepala pelatih adalah saat Olimpiade London. Lupakan sejenak skandal itu. China sapu bersih medali emas saat itu. Tambahan lima emas itu melengkapi koleksi 18 medali emas di ajang Olimpiade dalam enam tahun terakhir.

Bila ditambah trofi lainnya, bisa disebut antara lain 10 trofi Piala Sudirman, 9 gelar Piala Uber dan 5 buah Piala Thomas. Secara individu ia rutin mencetak juara dunia. Li bahkan punya hasrat mencetak 100 juara dunia. Sayang menjelang Kejuaraan Dunia di Glasgow, Skotlandia, Agustus mendatang Li keburu mengundurkan diri. Padahal ia hanya butuh delapan orang lagi untuk mewujudkan ambisi tersebut.

Belum diketahui secara pasti kapan Li mengestafetkan jabatan tersebut. Begitu juga masih dalam status rahasia pekerjaan Li selanjutnya. Beredar kabar, ada tugas lain, dengan ruang lingkup dan tanggung jawab yang lebih besar, yang lebih membutuhkannya. Tentu masih dalam ruang lingkup olahraga.

Di samping itu Li mengaku seperti dikutip dari badmintonplanet.com dirinya butuh penyegaran. Ternyata prestasi demi prestasi itu tidak lantas membuat rasa lelah tak pernah datang. Rentang waktu tiga windu tidak pernah bisa digadai dengan apapun untuk membuatnya terhindar dari capek.

Ada maksud  lain yang lebih penting. Kesengajaan yang lebih berdasar. “Saya berpikir inilah waktunya bagi generasi lebih muda untuk mengambil alih kepemimpinan dalam tim.”

Meski Li bukan bagian dari kita, karena kita juga bisa menyodorkan orang-orang seperti Fung Permadi, Lie Sumirat, Christian Hadinata dan masih banyak lagi untuk dibanggakan, setidaknya keberadaanya di dunia bulutangkis turut memberi pengaruh. Saat melihat China, saat itu pula wajah pria kharismatik yang berulangtahun setiap 18 September itu muncul seketika. Ia hadir sebagai lawan yang disegani dan musuh yang ingin ditaklukkan, sekaligus sosok yang patut ditiru karena dedikasi dan prestasi yang membuat China hebat. Tidak ada yang bisa menyangkal aura kompetisi dan hasrat berprestasi yang ia sebarkan di balik nama besarnya itu.

Era kepemimpinan baru bulu tangkis China telah datang. Terima kasih Li!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun