Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maukah Kau Jadi "Ibu"? (Tentang Tangsel di Selembar Batik)

9 April 2017   20:08 Diperbarui: 10 April 2017   06:00 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Nelty memberi pelatihan kepada mahasiswa asing/slide presentasi

Salah satu pameran di mancanegara yang diikuti Bu Nelty/slide presentasi
Salah satu pameran di mancanegara yang diikuti Bu Nelty/slide presentasi
Dalam situasi ini kehadiran Danamon bisa menjadi solusi. Seperti diuraikan Myrza Adiyatma, Danamon menyiapkan sejumlah fasilitas untuk UKM. Selain fasilitas simpanan dan transaksi, Danamon juga menawarkan pinjaman dengan skema menarik.

Para pelaku UKM bisa memilih antara Kredit Rekening Koran (KRK), Kredit Berjangka (KB) dan Kredit Angsuran Berjangka (KAB). KRK membantu siapa saja yang ingin  meminjam tetapi penarikannya menggunakan cek. Pinjaman ini lebih dianjurkan untuk usaha yang telah memiliki pola.

“Kredit hari ini bisa langsung bayar. Mau tarik kapan saja dan bayar kapan saja,”tandas Myrza selaku product manager itu.

Sesuai namanya, KB berjangka waktu. Waktu pembayaran pun jelas. Begitu juga KAB yang lebih ditujukkan untuk investasi. Keuntungan KAB yakni bunga lebih murah dan jangka lebih panjang, bisa sampai 20 tahun. Namun KAB bunga langsung dihitung di awal, berbeda dengan KB yang menarik bunga dari setiap penarikan. KRK? “Tarik sehari bunga ya sehari itu,”lanjutnya.

Untuk memudahkan proses pinjaman, Myrza membocorkan sejumlah tips. Pertama,memiliki tempat yang jelas. Kedua,sudah berbadan usaha. Dan ketiga,keuangan perusahaan sehat setidaknya memiliki laporan keuangan yang jelas dan stabil.

Danamon benar-benar sedang mengulurkan tangan kepada para pelaku UKM. Hal ini ditandai dengan sengaja menurunkan bunga di setiap jenis kredit hingga pemberian cash back. Seperti taglinenya, untuk UKM tampaknya semua “bisa!”

Ibu Nelty memberi pelatihan kepada mahasiswa asing/slide presentasi
Ibu Nelty memberi pelatihan kepada mahasiswa asing/slide presentasi
Menjadi keren

Batik sudah resmi menjadi warisan budaya Indonesia. Dunia melalui UNESCO menggariskan itu sejak 2 Oktober 2009. Meski begitu tidak semua orang merasa bahwa batik sebagai kebanggaan bersama. Menurut Leonita Julian, lifestyleblogger, mengenakan batik sebagai sebuah kewajiban.

Padahal batik yang telah berkembang sedemikian rupa dalam corak, motif dan warna bisa menjadi sangat dekat dengan keseharian kita. Ia bisa dibentuk dan dimodifikasi untuk keperluan apa saja. Seperti ditunjukkan para desainer kondang seperti Iwan Tirta, Anne Avantie dan Lenny Agustin, batik bisa dijadikan busana yang nyaman dipakai dan sedap dipandang. Seperti misalnya hasil rancangan Lenny bertema origami yang terlihat cheerfull,penuh warna dan ceria. Bisa juga seperti Anne yang membuat batik lebih glamour.

Beberapa contoh batik kontemporer/gambar: dokpri
Beberapa contoh batik kontemporer/gambar: dokpri
Memang tidak mudah mengajak anak-anak muda zaman sekarang untuk mengenakan batik. Tetapi bagi Lenny hal tersebut mungkin terjadi bila memaksa anak muda mengenakan pakain dengan desain orang tua.

“Harus ikut psikologi anak muda. Anak-anak sekarang kan instagramable. Mereka suka pamer di sosmed. Batik bisa dibuat lebih keren dan diterima anak muda,”ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun