Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Satu Kata untuk Jonatan, Owi/Butet dan Marcus/Kevin

6 April 2017   23:24 Diperbarui: 7 April 2017   16:30 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memori Indonesia Open

Selain Marcus/Kevin Indonesia juga mengirim dua wakil lainnya ke delapan besar, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir  dan Jonatan Christie. Owi/Butet menang tanpa perlawanan dari wail Denmark Kim Astrup/Line Kjaersfeldt yang memilih mengundurkan diri.

“Pembunuh” Praveen Jordan/Debby Susanto, Solgyu Choi/Chae Yoo-jung siap menghadang langkah Owi/Butet ke semi final. Pengalaman mengalahkan Praveen/Debby semakin mempertebal semangat dan rasa percaya diri pasangan Korea Selatan itu. Meski begitu Owi/Butet, sang juara bertahan, memiliki rekor sempurna dalam dua pertemuan terakhir dengan pasangan berperingkat 22 dunia. Laga terakhir mereka terjadi di turnamen super series premier China Open tahun lalu yang berakhir 21-17 dan 25-23 untuk kemenangan pasangan yang saat ini berperingkat tiga dunia.

Partai ulangan Indonesia open 2016 akan terjadi di tunggal putra. Jojo, sapaan Jonatan kembali diuji pemain veteran Lin Dan. Kemenangan di Indonesia membuat skor perteumuan kedua pemain beda generasi ini sama kuat.

Namun situasi saat ini menempatkan mereka tidak dalam posisi ideal untuk berduel. Keduanya memang memiliki waktu persiapan yang cukup sebelum tampil di Malaysia. Setidaknya mereka tidak tampil di India Open Super Series pekan lalu.

Meski begitu di pertandingan pertama keduanya melewatkan pertandingan dengan tensi berbeda. Jojo bermain lebih dari satu jam menghadapi  Chou Tien Chen. Pemain asal Taiwan memaksa Jojo bermain tiga game dengan skor akhir 21-23, 21-17, 21-19 sekaligus menambah panjang daftar kekalahannya dalam tiga pertemuan. Sementara Lin Dan hanya tampil lebih dari 30 menit saat menggasak wakil Thailand Tanongsak Saensomboonsuk, 21-8 dan 21-13.

Meski Jojo lebih muda dan segar, namun Lin Dan tahu bagaimana mengelola tubuhnya yang tidak muda lagi. Teknik dan pengalaman akan membedakan keduanya dalam pertandingan nanti.

Meski begitu  Jojo bisa belajar banyak dari pertandingan hari ini, juga perjumpaan sebelumnya dengan Super Dan. Sisi positif dari pertandingan kontra Chou adalah semangat pantang menyerah untuk mengejar dalam situasi tertinggal cukup jauh.

Sisi negatif yang perlu ditepis adalah mempertebal keberanian untuk berani beradu dalam segala situasi. Chou begitu piawai di depan net dan sangat militan dalam menyerang, situasi yang membuat Jojo ketar ketir. Menghadapi pemain kaya pengalaman seperti Lin Dan tantangan bakal jauh lebih besar. Jangan sampai Jojo merasa kalah sebelum pertandingan usai. Tidak ada pilihan lain selain mengerahkan kemampuan terbaik.

Sambil menaruh harapan kepada Jojo, Owi/Butet dan Marcus/Kevin, kepada mereka kita pun menghembuskan nafas perjuangan yang membungkus segala dalam sepenggal “Perjuangan” milik Wiji Thukul. Maka hanya ada satu kata: lawan!

N.B

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun