Di sini terletak salah satu keanehan, bisa juga sebentuk ironi dalam dunia bulu tangkis. Trofi tidak otomatis membuat posisi pebulutangkis aman karena keberadaannya juga ditentukan oleh hasil dari pebulutangkis lain. Tetapi di situlah terletak pula keadilan dan sportivitas bahwa setiap perjuangan selalu mendapat ganjaran. Suka tidak suka Marcus/Kevin harus menerima sistem yang telah menjadi kenyataan. Turnamen dengan level lebih tinggi akan segera dihelat di Malaysia. Itulah momentum Marcus/Kevin untuk menunjukkan diri layak menjadi penguasa. Begitu juga Angga/Ricky, menjadi kesempatan utuk balas dendam, seandainya takdir kembali mempertemukan mereka.
Tak seperti tahun lalu, di tahun ini gelar tersebar merata ke lima negara berbeda. Jepang kembali mempertahankan trofi yang tahun lalu diraih Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.Saat itu pasangan nomor satu dunia menumbangkan rekan senegara Naoko Fukuman/Kuruni Yonao, 21-18 dan 21-18.
Sayang kesempatan kedua bagi Fukuman/Yonao tak berbuah gelar. Di partai final hari ini, unggulan tiga itu menyerah dari juniornya Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto. Kemenangan 16-21, 21-19, 21-10 dalam waktu lebih dari 1 jam itu berbuah trofi super series pertama bagi pasangan yang dijagokan di tempat ketujuh.
Laga sengit berdurasi lebih dari 60 menit terjadi dalam pertarungan antara sesama wakil China di nomor ganda campuran. Â Meski diunggulkan di tempat kedua, Lu Kai/Huang Yaqiong sukses mempecundangi unggulan tertas, Zhen Siwei/Chen Qingchen, 22-24 21-14 dan 21-17. Kemenangan ini memberi arti tersendiri bagi Lu/Huang karena, seperti Marcus/Kevin, sukses mempertahankan gelar. Di partai final tahun lalu, Lu/Huang menumbangkan wakil Indonesia Riky Widianto/Puspita Richi Dili, 21-13 dan 21-16.
Persis berbanding terbalik dengan Fuuman/Yunao, itulah yang terjadi dengan Viktor Axelsen. Pemain muda Denmark ini berhasil menebus kegagalan tahun lalu dengan merebut gelar tunggal putra. Di partai final unggulan tiga ini menggasak Chou Tien Chen asal Taiwan dua game langsung 21-3-21-10. Chou tak ubahnya tempat pelampiasan atas kegagalan tahun lalu dari Kento Momota asal Jepang.
Carolina Marin gagal merebut gelar terakhir bagi Spanyol. Kekalahan Caro, yang menjadi unggulan pertama, adalah kegembiraan bagi tuan rumah Jagoan India, Pusarla V.Sindhu membekuk Caro straight set 21-19 dan 21-16.
Kemenangan ini sekaligus balasan atas hasil menyesakkan di Olimpiade Rio 2016. Harapan masyarakat India untuk mendapatkan medali emas kandas di tangan Caro yang memenangkan pertandingan tiga game dengan skor 19-21 21-12 21-15.
Tahun lalu gelar tunggal putri direngkuh Thailand melalui Ratchanok Intanon yang menumbangkan Li Xuerui dari China. Thailand dan India bertukar tempat, sementara China, Jepang dan Indonesia tetap mempertahankan posisinya.
Selamat kepada Marcus/Kevin dan para juara. Sampai jumpa di Kuching, Sarawak pekan depan.