Sebelum berbicara uang, penting bagi Sean untuk menunjukkan kinerja bagus di F2. Mempertebal mental, dan mengenyangkan diri dengan pengalamandi kelas tersebut sebelum memutuskan tampil di F1. Meski tak sebesar Mercedez atau Ferrari, bisa bergabung dengan Toro Rosso bukan perkara mudah. Setidaknya meski berada di balik bayang-bayang Red Bull, Toro Rosso tetap diperhitungkan sebagai rumah produksi pebalap hebat. Juara dunia empat kali, Sebastian Vettel dan rising starasal Belanda Max Verstappen yang mencuri perhatian luas musim lalu, adalah contoh.
Pebalap kelahiran 1 November 1996 itu dijadwalkan akan ambil bagian secara penuh di ajang FIA Formula 2 Championship 2017. Perjalanan karir Sean terbilang cepat. Prestasi pertamanya di dunia balap diukir saat melaju di ajang balap Karting, menempati peringkat ketiga Asian Karting Open Championship pada 2011.
Ia hanya butuh tujuh tahun untuk mendekati F1. Setelah Formula 125 Senio Open, ia baru mulai menjajal balap mobil di Formula Pilota China setahun kemudian. Meski finis di urutan keempat di musim debutnya, secara keseluruhan Sean mengakhiri musim di tempat kedua.
Selanjutnya Sean berkiprah di seri terakhir Formula Abarth di Monza, Italia, sebelum terjun di Formula 3 Eropa padda 2013. Di ajang tersebut ia sempat berpindah dari Double R Racing ke tim Carlin dengan prestasi terbaik menempati peringkat 18 dengan koleksi 25 poin di musim 2014.
Ia juga tampil di British Formula 3 Championship, Masters of Formula 3, dan Formula Renault 3.5 Series. Baru pada musim 2015, tepatnya 24 Juli, Sean mengawali debutnya di ajang GP2 bersama Carlin Motosport di seri Hungaria.Hasil balapan perdana itu, Sean menempati posisi ke-18 di “feature race” dan posisi 20 di “sprint race.”
Semusim kemudian Sean membalap penuh di GP2 bersama Jagonya Ayam Campos Racing bertandem dengan Mitch Evans. Podium pertama Sean di Spielberg, Austria, di mana ia finis di urutan kedua di belakang rekan setimnya.
Selain itu seperti sudah sempat disinggung sebelumnya adalah kapital. Nah, soal ini langkah Sean dipastikan akan berjalan mulus. Bukan bermaksud membanding, latar belakang Sean dan Rio sama-sama dari keluarga pengusaha, bedanya sumber daya finansial Sean jauh lebih mumpuni. Dan ini kemudian membedakan perjalanan karier dan nasib mereka sekarang. Tahukah Anda di mana dan sedang apa Rio saat ini? Yang pasti Rio tak ada di daftar pebalap F1 musim 2017!
Hampir tidak ada yang meragukan kekayaan sang ayah Ricardo Gelael. Ricardo merupakan putra taipan Dick Gelael. Sejak era Soeharto seperti dikutip dari sini, Dick selalu ada dalam daftar orang terkaya. Tahun 2008 misalnya, dengan total kekayaan mencapai 97 juta USED, Forbes Asia menempatkan Dick di posisi 124 orang terkaya di Indonesia. Lima tahun kemudian posisi Dick naik ke peringkat 95.
Jejak kekayaan keluarga Gelael sempat terbaca lewat usaha pasar swalayan di bawah label PT Gelael Supermarket, lantas sejak 1978 membeli lisensi usaha waralaba asal Amerika Serikat, Kentucky Fried Chicken. Sejak itu di bawah naungan PT Fast Food Indonesia, KFC melebarkan sayapnya di Indonesia.
Ayah Sean, Ricardo menjabat sebagai Direktur PT Fast Food Indonesia, didukung oleh Elizabeth Gelael dan taipan lainnya Anthoni Salim di jajaran manajemen.
Selain sokongan finansial yang mumpuni (juga tak sulit menjadikan rumor membeli Manor Racing sebagai kebenaran), dengan KFC sebagai sponsor utama, Sean pun didukung oleh bakat yang diturunkan dari sang ayah. Ricardo merupakan mantan pebalap yang kemudian diturunkan kepada Sean. Tak heran bila perjalanan karir Sean begitu mulus. Rupanya bukan hanya karena fulus tetapi juga talenta.