Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Belajar Siaga dari Sepotong Kisah Anis

21 Maret 2017   18:21 Diperbarui: 21 Maret 2017   18:32 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari laruno.com

Tulang punggung keluarga, pencari nafkah semata wayang harus berhenti bekerja dalam waktu yang tidak singkat di satu sisi. Di sisi lain harus mengeluarkan biaya rutin tidak sedikit. Keduanya menyatu sebagai bencana yang siap memporak-porandakan stabilitas dan keamanan rumah tangga Anis.

Saya kemudian mendapatkan kenyataan bahwa Anis tetap nekat bekerja, dibantu sang istri yang semakin subuh berangkat ke pasar untuk berjualan dan harus tidur lebih malam setelah semua toples sudah penuh terisi aneka penganan. Entah bagaimana kondisi Anis sekeluarga saat ini karena tak lama kemudian saya harus menyudahi masa liburan.

Tanggap darurat

Saya bisa pastikan yang terjadi pada Anis adalah peristiwa tak terduga, kondisi yang hadir tanpa dikehendaki dan bisa saja tak disangka-sangka. Tetapi saya juga bisa memastikan bahwa kenyataan seperti itu bisa terjadi kapan, di mana, dan kepada siapa saja.

Tidak ada yang bisa memastikan bahwa segala sesuatu di bawah kolong langit akan berjalan dalam keteraturan yang stabil. Segala sesuatu yang bergerak dalam irama yang dinamis yang bisa dinikmati dengan senang hati. Ada saatnya keteraturan dan kestabilan itu memasuki fase uji coba dengan ketidakteraturan dan ketidaknyamanan untuk mencapai kesetimbangan baru. Adakah yang bisa menolak takdir sakit, memastikan kapan dipecat, perusahaan gulung tikar, usaha pailit, bencana sosial dan alam tak bakal datang mendekat? Tidak ada, selain Dia Maha Segala.

Anis adalah salah satu saksi hidup yang membuktikan sebagian kecil dari apa yang kita sebut sebagai peristiwa tak terduga, saat darurat. Dari Anis saya mendapatkan banyak pelajaran penting, tidak hanya menyadari adanya kemungkinan itu, dan tentu sudah pernah saya alami pula dalam wujud berbeda, juga bagaimana menyiapkan diri menghadapi situasi seperti itu.

Menjaga pola hidup sehat, penting. Tetapi tidak cukup. Bagaimana bersikap menghadapi keadaan darurat itu poin penting lainnya yang tidak bisa dielak. Lantas bagaimana cara menghadapi situasi tak terduga seperti itu?

Bagian ini mungkin berisi kompilasi pengalaman dan aneka referensi sehingga bisa menjadi penting atau tidak, relevan atau tidak bagi tiap-tiap pembaca.

Persiapan dana cadangan

Saya berasa dari keluarga sederhana, mungkin karena itu almarhumah ibu saya tidak akan pernah berhenti berceloteh sebelum saya selesai mempertanggungjawabkan setiap rupiah yang diberikan saban hari. Tidak hanya barang apa yang saya beli berikut manfaatnya tetapi juga berapa banyak sisa yang saya alokasikan untuk menabung.

Kelak dari sikap keras ibu saya perlahan saya memahami pentingnya disiplin keuangan, termasuk bagaimana menyiapkan dana cadangan. Menabung adalah salah satu cara untuk menghadapi setiap kemungkinan tak terduga yang bakal terjadi. Meski nilainya tidak seberapa, tetapi karena dilakukan secara teratur maka cukup membantu saat ada keperluan mendesak. Kemudian dari ajaran sederhana itu saya menjadi lebih mudah memahami dan menjalankan secara konsekuen berbagai bentuk tabungan dan investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun