Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kecemasan Steven Gerrard pada Essien

15 Maret 2017   17:45 Diperbarui: 16 Maret 2017   16:01 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada titik ini kehadiran Michael Essien di Persib Bandung menghadapkan kita pada kegundahan yang sama seperti pernah dialami Stevie. Memang, Liga Inggris jauh lebih dulu hidup dan berkembang. Tetapi kompetisi sepak bola Indonesia bukan baru berumur setahun jagung. Di tingkat Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan tradisi sepak bola terkuat, meski prestasinya kini tak lebih hebat dari Singapura, Filipina, Malaysia, apalagi Vietnam dan Thailand.  

Kita tentu tidak ingin menolak berkembang walau terbilang telat. Menghidupkan kompetisi berjenjang dengan  banyak turnamen yang dikelola secara profesional adalah penting. Termasuk menarik perhatian dunia internasional agar para pemain top ikut ambil bagian. Hadirnya para pemain beken bisa meningkatkan gairah penonton, di samping ambil bagian dalam transfer ilmu dan teknik kepada para pemain lokal.

Tetapi menjadikan liga Indonesia sebagai primadona baru tidak harus mendatangkan pemain tua yang sedang dibayang-bayangi cedera  dengan harga selangit (untuk ukuran pemain Indonesia), meski masa lalunya bergelimang prestasi. Persib, dan Indonesia saat ini sedang mengejar prestasi melalui regenerasi yang tetata baik, bukan nostalgia masa lalu.

Saya tidak antipati terhadap Essien, dan nyinyir pada Persib. Toh ia adalah salah satu pemain idola saya, pernah berseragam salah satu klub pujaan, dan kini akan menjadi bagian dari klub besar di tanah air. Tetapi saya hanya membayangkan bagaimana bila Essien tidak bisa memenuhi segala yang kita harapkan. Dan apa yang pernah dikeluhkan Stevie dan kemudian hasilnya kita lihat saat ini, berpindah ke Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun