Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Selamat Marcus/Kevin! Juara All England dan Segera ke Puncak Dunia

13 Maret 2017   07:43 Diperbarui: 13 Maret 2017   08:42 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lee Chong Wei juara tunggal putra All England 2017/@YonexAllengland

Marcus/Kevin berhasil mengakhiri penantian dua tahun Indonesia setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan naik podium tertinggi pada 2014. Keduanya berhasil mengikuti jejak para pendahulu.Mulai dari Christian Hadinata/Ade Chandra (1972 dan 1973), Tjuun Tjun/Johan Wahjudi (1974, 1975, 1977, 1978, 1979, 1980), Rudy Heryanto/Harimanto Kartono (1981, 1984), Rudy Gunawan/Eddy Hartono (1992), Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (1994), Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1995 dan 1996), Tony Gunawan/ Candra Wijaya (1999), Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001),  hingga Sigit Budiarto/Candra Wijaya yang merebut gelar 11 tahun sebelum Ahsan/Hendra Setiawan  pada 2014.

Secara keseluruhan Indonesia sudah meraih 49 gelar dari arena All England dan 19 dari antaranya dari nomor ganda putra. Tentu sebuah pencapaian yang patut diapresiasi bagi sektor ganda putra yang tak pernah berhenti menyumbang gelar.

Prestasi Marcus/Kevin diharapkan semakin memotivasi para pemain muda dan para pemain dari sektor lain untuk mengukir prestasi pula. Sektor putri baik ganda maupun tunggal, begitu juga tunggal putra sudah lama puasa gelar All England.

Susy Susanti menjadi tunggal putri terakhir yang juara All England pada 1994. Di tahun yang sama Heryanto Arbi mengalahkan Ardy B Wiranata untuk merebut gelar tunggal putra. Meski demikian nomor tunggal putra masih sempat mengirim Budi Santoso ke final pada 2002 sebelum dikalahkan Chen Hong dari China, 4-7 5-7 1-7. Itulah saat terakhir sektor tunggal Indonesia unjuk gigi.

Indonesia terakhir kali berjaya di nomor ganda putri pada 1979 melalui pasangan Verawaty dan Imelda Wiguna, sekaligus menjadi pasangan kedua yang merebut gelar juara setelah Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah pada 1968.

Tentu banyak pekerjaan berat yang harus dikerjakan Indonesia agar bisa lebih berprestasi di All England dan turnamen-turnamen berbintang. Stamina yang harus digenjot, mental bertanding yang harus diasah, selain teknik dan skill yang ditempa melalui latihan dan kerja keras.

Melihat beberapa pemain negara lain jatuh bangun di lapangan untuk merebut kemenangan saya jadi berpikir mengapa heroisme dan daya juang para pemain Indonesia tidak bisa seperti mereka. Apakah mental dan semangat pantang menyerah kurang tertantang, atau kita terlalu menyerah pada takdir dan kekalahan? Bakat memang tak bisa dibohongi, tetapi tanpa kerja keras semua itu hanya omong kosong, bukan?

Selamat Marcus/Kevin! Mari bekerja lebih keras Indonesia!

N.B

Hasil pertandingan final All England 2017:

Ganda putra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun