Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menanti Kado Spesial dari Si "Kecil Cabe Rawit" Marcus Gideon

10 Maret 2017   11:40 Diperbarui: 10 Maret 2017   11:48 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir/badmintonindonesia.org

Pasangan China juga menjadi mimpi buruk bagi ganda putra Indonesia lainnya, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro. Sama-sama tidak diunggulkan, Ahsan/Rian tidak mampu memanfaatkan momentum sejak game pertama. Baru pada game kedua mereka mampu bangkit untuk menyamakan kedudukan. Sayang di game penentuan keduanya gagal menjaga keunggulan 10-7 sehingga pasangan Tiongkok berperingkat 65 dunia berhasil mengejar ketertinggalan dan balik memimpin hingga menyudahi pertandingan dengan skor 19-21, 21-9 dan 18-21.

 “Kami sudah maksimal dan mengeluarkan kemampuan kami semua, tapi lawan memang lebih bagus. Di game ketiga kami padahal sempat leading, tapi lawan bisa membalikkan keadaan,” aku Ahsan.

Sebelumnya wakil semata wayang di tunggal putri Dinar Dyah Ayustine tak bisa berbuat banyak saat bertemu wakil India, Pusarla V Sindhu. Dinar sempat mengimbangi unggulan enam itu di awal pertandingan. Namun situasi berbanding terbalik di game kedua. Dinar yang lebih tua dari Sindhu bahkan sempat tertinggal jauh 0-9 di game kedua. Laga berdurasi setengah jam itu berakhir dengan skor 12-21 dan 4-21.

Seperti Dinar begitu juga wakil satu-satunya di tunggal putra Sony Dwi Kuncoro. Pemain gaek ini kalah 13-21 dan 11-21 dari Chou Tien Chen. Pemain Taiwan itu pun menjaga kesempurnaan di tiga pertemuan keduanya.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir/badmintonindonesia.org
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir/badmintonindonesia.org
Kado Marcus/Kevin

Marcus/Kevin  dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi harapan Indonesia. Owi/Butet, begitu sapaan pasangan kawakan itu, akan menghadapi lawan berat, Chris Adcock/Gabrielle Adcock malam ini. Meski kalah dalam statistik pertemuan, pasangan ini terbakar semangat sebagai wakil tuan rumah.

Owi/Butet yang unggul 9-4 atas pasangan suami istri itu menang di pertemuan terakhir di Singapore Open 2016, 21-15 dan 21-15. Meski memiliki modal bagus jelang pertemuan ini, tidak berarti membuat Owi/Butet terlena.  Butet menyadari hal itu, “Kami nggak mau lengah, anggap masih kosong-kosong. Karena sebagai tuan rumah mereka akan tampil lebih percaya diri. Skill mereka juga pasti bertambah.”

Owi/Butet benar-benar harus waspada. Sejarah tahun lalu sudah jadi bukti. Saat itu di ajang yang sama dan di babak yang sama Owi/Butet keok. Saat itu pasangan yang kali ini diunggulkan di tempat  kedua kalah dua game langsung 18-21 dan 16-21 dari pasangan rangking tujuh dunia itu.

Tantangan berat juga menanti Marcus/Kevin pada Sabtu, (11/3) dini hari WIB nanti. Unggulan empat dari China Chai Biao/Hong Wei siap menghadang laju mereka ke semi final. Meski Chai/Hong lebih diunggulkan, Marcus/Kevin memiliki statistik  pertemuan lebih bagus. Dua dari tiga pertemuan terakhir menjadi milik Marcus/Kevin. Termasuk kemenangan terakhir di China Open tahun lalu dengan skor 16-21 26-24 21-19.

 “Peluang besok (hari ini,Red) fifty-fifty. Bisa menang dan kalah juga. Tapi kami mau melakukan yang terbaik aja di lapangan,” tandas Marcus.

Sebagi pasangan terbaik Indonesia, Marcus/Kevin tentu diharapkan bisa mewujudkan target membawa pulang gelar juara. Begitu juga Owi/Butet kembali berjaya setelah juara bertahan Praveen Jordan/Debby Susanto tersisih di babak pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun