Konten afiliasi ini jelas akan memungkinkan setiap Kompasianer untuk mendapatkan manfaat dari Kompasiana. Selama ini reward baru diperoleh di antaranya melalui kompetisi menulis atau blog competition.
Selain “content affiliation” akan hadir pula fitur “live blogging.” Fitur ini akan mempermudah Kompasianer mewartakan dari pelosok-pelosok. Melalui aplikasi layanan pesan whatsapp para Kompasianer bisa memberikan laporan secara update atau real time. Selanjutnya potongan-potongan informasi itu akan dirangkai oleh tim konten Kompasiana untuk menjadi tulisan utuh.
Di samping itu Kompasiana akan semakin memberikan keleluasaan kepada Kompasianer untuk mengelola konten. Selama ini kewenangan Kompasinaer hanya sebatas memproduksi konten, selebihnya diserahkan pengelolannya kepada tim kompasiana. Pada masa datang peran Kompasianer akan semakin besar.
Ke depan pengelolaan Kompasiana akan diserahkan kepada komunitas-komunitas tersebut. Sejumlah peran yang selama ini dimainkan tim konten Kompasiana seperti mengedit, menyeleksi dan memilih artikel layak pilihan dan headline, serta mengisi artikel pada kanal-kanal yang ada sepenuhnya menjadi urusan komunitas bersangkutan.
Demi menunjang kualitas Kompasianer, sebagai bagian dari rencana jangka panjang, akan dibentuk Kompasiana Academy. Para Kompasianer akan mendapat pelatihan dan pembekalan rutin terkait penulisan dan pengelolaan konten.
Pada akhirnya, sebagai titik terjauh dari perubahan ini adalah pemberian apresiasi yang lebih besar kepada seluruh Kompasianer. Selama ini pemberian reward masih bersifat terbatas. Menurut janji Isjet, pada waktunya para penulis akan mendapatkan imbalan dari setiap tulisan yang dihasilkan dengan sistem poin.
“Itu menjadi rencana akhir yang sedang disiapkan karena tentu saja membutuhkan source (sumber daya) yang besar,”tegas Isjet.
Pacu dapurmenuju nomor satu
Yon adalah salah satu yang merasakan ekses dari performa Kompasiana yang kurang prima. Kritik, keluh kesah hingga suara-suara keras hampir selalu muncul mengiringi kerja Kompasiana yang terkadang lambat, dan pada titik tertentu bermasalah atau error.
Hal tersebut sungguh disadari oleh Kompasiana. Sebagai bagian dari semangat perubahan yang sedang digelorakan, pembenahan ke dalam pun akan dilakukan. Tidak hanya membenahi tampilan atau wajah, juga “dapur” Kompasiana.