Namun muncul sejumlah pertanyaan. Mengapa harus mengambil logo tersebut? Lebih jauh, apa urgensi perubahan logo itu? Patut diakui tidak semua orang akan mudah menerima dan merasa penting dengan perubahan itu. Ada yang telah merasa nyaman dan menyatu dengannya.
Logo tersebut hadir tidak tanpa proses. Berbagai tahap dilewati dengan melibatkan banyak pihak. Tidak hanya dari kalangan Kompasiana dan jajaran manajemen, beberapa Kompasianer pun dimintai pendapat. Hingga akhirnya hadir logo tersebut.
Menurut Isjet logo tersebut menggambarkan identitas Kompasiana sebagai platform blog yang terbuka bagia siapa saja.Ia adalah wadah bagi masyarakat umum dari berbagai elemen. Bentuk persegi delapan yang dibentuk dari helai jaringan menunjukkan keberagaman itu. Meski kemudian menjadi tak ubahnya kerumunan dari serba perbedaan itu, Kompasiana tetap mempersatukan. Ia menjadi rumah yang kebhinekaan yang menembus segala sekat dan perbedaan.
Logo baru ini, beber Iskandar “akan semakin diperkuat dengan slogan baru Beyond Blogging yang mengukuhkan Kompasiana dengan tiga pilar utama yaitu platform blog, pengolahan konten yang baik dan berkualitas, dan big data.”
Perubahan semboyan dan logo ini adalah sebagian dari beragam rencana baru Kompasiana. Seperti diutarakan Andy Budiman, Direktur Kompas Gramedia Group of Digital, perubahan wajah ini akan mencapai tahap paripurna pada bulan Juni mendatang.
Saat itu Kompasiana akan hadir dengan tampilan desain yang baru. Tidak hanya rupa depan yang diperbaharui, dalam perjalanan waktu ke depan akan diperkenalkan pula sejumlah terobosan baru. Salah satunya adalah “content affiliation.”
“Content affiliation”, seperti dijelaskan Nurulloh adalah program yang mempertemukan Kompasianer dengan pihak kedua, dalam hal ini sponsor atau brandtertentu. Dengan sistem yang akan dibentuk, program ini mengafiliasi Kompasianer dengan pihak kedua yang selama ini hadir dalam rupa buzzeratau tulisan ekslusif.
Nantinya para Kompasianer, utamanyayang telah terverifikasi hijau dan biru, akan mendapatkan tawaran kerja sama dengan ketentuan tertentu. Tawaran tersebut bisa ditolak atau diterima. Bagi yang menerima tawaran tersebut akan menjalankan ketentuan terkait konten yang akan dibuat. Nantinya konten tersebut akan ditinjau untuk memastikan kesesuain dengan ketentuan atau perjanjian yang telah dibuat.
“Nanti ada rewardberdasarkan pageview.Bukan klik karena bisa dimanipulasi. Real pageviewitu akan dilihat berdasarkan google analytic,”beber Nurulloh.