Pencitraan kembali itu baru satu dari tiga rencana besar manajemen bersama fans yang juga meliputi pusat data (fans database) dan Akademi Bonek (Bonek Academy). Manajemen akan mengeluarkan kartu tanda anggota yang juga berlaku sebagai tiket terusan. Diharapkan nantinya fungsi kartu tersebut bisa meluas, di antaranya mencakup asuransi.
“Keselamatan pendukung bukan sekadar di dalam stadion, melainkan juga kehidupan kesehariannya,” usul Erik Lukman, bonek Batam.
Kita tentu menyambut baik perubahan yang sedang merasuk Persebaya dan pendukungnya meski upaya tersebut tidak mudah dilakukan karena menyangkut kepentingan puluhan ribu orang dari berbagai latar belakang. Setidaknya hal itu menjadi angin segar bagi klub legendaris itu, sekaligus langkah bagus untuk mendukung iklim sepak bola di Indonesia.
Suporter tidak lagi dilihat sebagai pelengkap semata, tetapi bagian penting dari perkembangan sebuah klub dan sebuah kompetisi sepak bola. Fans bukanlah sekadar “orang luar” lapangan, apalagi pihak “haram” yang tidak boleh bersentuhan langsung dengan sebuah klub.
Kita pasti bermimpi suatu saat fans di tanah air menjadi seperti sebagian orang Catalonia, yang tidak pernah absen ke Nou Camp. Mereka datang tidak hanya sekadar melihat dan mendukung Barcelona dari dekat, tetapi lebih dari itu didorong oleh rasa memiliki dan tanggung jawab sebagai bagian dari pemilik.
Selamat datang kembali Persebaya dan Bonek!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H