Tiga pemain bisa menjadi terlalu sedikit di antara banyak potensi besar di sana. Namun bisa jadi itu menjadi kabar bagus. Dari 35 peserta yang ikut seleksi dua hari itu, jumlah tesebut cukup menjanjikan. Indra datang tidak tanpa tujuan jelas. Indra memastikan yang terpilih adalah benar-benar terbaik dari antara yang ada, meski jalan menuju tim nasional masih panjang. Mereka masih harus menjalani seleksi berat selanjutnya.
"Dari hasil seleksi di Atambua, saya harus terus mencari terbaik dari yang terbaik demi Indonesia. Jadi, tidak semua bisa dipilih walaupun sebagian besar memiliki skill (bagus).”
Indra mengaku NTT kian berkembang. Semakin banyak potensi yang mengemuka karena iklim yang semakin baik. Munculnya sekolah-sekolah dan akademi sepak bola menjadi salah satu pemincu. Bali United sedang menyelesaikan pembangunan akademinya di Jalan W.J. Lalamentik, Oepoi, Kota Kupang. Hal ini menjadi kabar baik untuk sepak bola NTT.
Diharapkan langkah bagus tersebut semakin menstimulus insan sepak bola NTT. Sinergi banyak pihak adalah syarat penting agar potensi dan peluang tersebut berbuah banyak.
Setelah dari Atambua, Indra tidak langsung ke provinsi lain. Potensi wilayah lain di NTT juga sampai ke telinganya. Salah satu wilayah yang juga memiliki banyak bibit adalah Flores. Selama ini bakat-bakat besar di wilayah tersebut terkurung di antara lembah dan bukit dan hanya terakomodasi di pertandingan antarkampung, antarkecamatan, dan antarkabupaten.
Kembali jemput bola, Indra akan ke Bajawa, Ibu Kota Kabupaten Ngada. Wilayah yang terletak di bagian tengah Nusa Bunga itu terkenal sebagai gudang pesepakbola handal di NTT. Di tingkat provinsi, Ngada adalah juaranya.
Belum lama ini pemain muda Ngada unjuk gigi kompetisi Liga Nusantara 2016. Meski berstatus amatir, menjadi runner up dari 600 klub dari 34 provinsi bukan perkara kecil. Kekalahan di final dari sesama klub wilayah Timur, Perseden Denpasar tetap menjadi prestasi besar bagi Ngada dan sepak bola NTT.
Indra sengaja ke Bajawa karena pemain-pemain di sana tidak bisa ambil bagian dalam seleksi. "Mereka yang dari Bajawa tidak bisa ikut seleksi di Atambua karena cuacanya buruk dan susah untuk ke Atambua. Jadi saya yang akan menjemput bola berangkat ke sana.”
Kita menanti bakat muda yang masuk dalam radar sang pencari bakat. Kedatangan Indra ini mesti menjadi momentum yang bagus bagi para pemain muda dan sepak bola NTT. Indra sudah membuka ruang bagi mereka untuk berkembang. Sekaligus memancu insan dan pelaku sepak bola NTT untuk lebih membuka mata terhadap pembinaan sepak bola di sana. Menggeliatkan kompetisi berjenjang, mengasah bakat-bakat muda melalui akademi dan sekolah sepak bola, diharapkan menjadi kisah lanjutan dari kunjungan pelatih asal Sumatera Barat itu.
Tidak hanya NTT, daerah-daerah lain pun bakal kedatangan sang pelatih. Setidaknya Indra akan bertandang ke-15 Asosiasi Provinsi lainnya telah melakukan seleksi tingkat provinsi. Selain dalam rangka penjaringan, diharapkan blusukan ini semakin menumbuhkan kesadaran akan kemajemukan dan kekayaan potensi sepak bola Indonesia.