Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tommy Sugiarto Penyelamat Wajah Indonesia di Thailand

12 Februari 2017   20:53 Diperbarui: 13 Februari 2017   16:40 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibanding Tiongkok, tahun ini tuan rumah meloloskan lebih banyak wakil ke partai puncak. Namun unggulan kedua di nomor ganda campuran, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai gagal membendung ledakan pemain muda Tiongkok yang sedang naik daun, Chen Qingchen/Jia Yifan. Juara super series finals tahun lalu di Dubai hanya butuh waktu 46 menit untuk meredam harapan tuan rumah dengan skor 21-16 dan 21-15.

Bagi Chen Qingchen hasil ini serupa tahun lalu saat ia naik podium utama di nomor ganda campuran bersama Zhen Siwei. Tahun lalu Tiongkok hanya membawa pulang dua gelar, tambahan lagi dari nomor ganda putri melalui pasangan senior Tian Qing/Zhao Yunlei.

Tahun ini giliran mantan tandem Zhao yang berjaya yakni Zhang Nan. Berpasangan dengan LI Yinhui keduanya menggagalkan peluang terbaik tuan rumah melalui unggulan dua Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Zhang/Li harus berjuang selama satu jam dan 13 menit sebelum merebut mahkota juara dengan skor 21-11 20-22 21-13.

Seperti nomor ganda campuran laga alot juga terjadi dalam perebutan gelar ganda putra. Huang Kaixiang/Wang Yilyu dan Lu Chin Yao/Yang Po Han dari Taiwan beradu selama satu jam dan 14 menit sebelum gelar juara direbut wakil Tiongkok. Unggulan lima itu menang 21-19 21-23 dan 21-16 dari pasangan non unggulan.

Dengan empat gelar, Tiongkok kembali menunjukkan dominasinya. Namun Thailand tetap mencuri perhatian dengan para pemain mudanya. Berbeda dengan para pemain muda Indonesia dalam rombongan 15 utusan, para pemain Negeri Gajah Putih semakin prospektif. Tentu ini menjadi tantangan sekaligus ancaman tersendiri bagi Indonesia.

Dari pengalamannya hari ini Tommy juga merasakan hal itu. “Sekarang tunggal putra Thailand harus diwaspadai. Kanthapon pemain muda baru lulus dari kelas junior langsung bisa ke final turnamen grand prix gold.”

Di daftar rangking dunia, satu per satu pemain Thailand mulai menyalip Indonesia. Kita perlu terus berjaga dan bekerja lebih keras agar sang tetangga tidak semakin jauh meninggalkan kita. Turnamen bereguAsia Mixed Team Championships yang akan dihelat di Ho Chi Minh City, Vietnam sejak 14-19 Februari nanti menjadi batu ujian sekaligus pembuktian lain apakah Indonesia masih terbaik di Asia Tenggara.

Btw, proficiat Tommy!

N.B

Hasil lengkap final Thailand Masters 2017:

  • Ganda Putri
    Chen Qingchen/Jia Yifan (1/CHN) vs Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (2/THA) 21-16, 21-15
  • Tunggal Putri
    Busanan Ongbumrungphan (1/THA) vs Aya Ohori (4/JPN) 21-18, 21-16
  • Ganda Putra
    Huang Kaixiang/Wang Yilyu (6/CHN) vs Lu Ching Yao/Yang Po Han (TPE) 21-19, 21-23, 21-16
  • Ganda Campuran
    Zhang Nan/Li Yinhui (5/CHN) vs Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (2/THA) 21-11, 20-22, 21-13
  • Tunggal Putra
    Tommy Sugiarto (3/INA) vs Kantaphon Wangcharoen (THA) 21-17, 21-11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun