Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Level Turnamen Badminton Internasional Bakal Berubah, Berkah atau Petaka?

31 Januari 2017   12:57 Diperbarui: 31 Januari 2017   13:41 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semarak Indonesia Open Super Series Premier 2016/Djarumbadminton.com

Demikian pula persyaratan kepesertaan. Pada level super series premier para pemain di lingkaran 10 besar dunia wajib hadir bila tidak ingin mendapat pengurangan poin bila tak ambil bagian. Belum diketahui persyaratan terkait hal ini pada turnamen level premier of premier.

 “Kita tunggu saja hasil bidding, nanti akan dijelaskan juga ketentuan turnamennnya, seperti jumlah poin, siapa yang wajib hadir, jadwal pertandingan dan sebagainya. Yang pasti, persaingan akan lebih ketat di level ini,” sambung Rudy.

Bagi para pemain dan negara peserta, berubah, lebih tepatnya bertambahnya level turnamen bisa menjadi peluang bagus. Tambahan level turnamen dengan ganjaran hadiah dan poin menggiurkan memacu para pebulutangkis untuk tampil lebih baik. Jumlah poin yang besar menjadi tabungan berarti untuk tampil di jenjang lebih tinggi seperti olimpiade misalnya.

Namun di sisi lain menuntut kerja lebih. Dari pihak pemain, tingkat persaingan sudah pasti semakin ketat. Bila ingin tampil di turnamen level dua itu tidak ada syarat lain selain bekerja keras. Semua pemain dari negara manapun pasti mengimpikan bisa tampil di ajang tersebut dengan segala kemewahannya itu.

Sementara dari pihak PBSI diperlukan strategi jitu untuk mengirim pemain. Bertambahnya turnamen ini jelas semakin membuat agenda para pemain elit kian padat. Mereka tidak hanya diagendakan tampil di lima turnamen super series premier saja. Ada juga jadwal super series final, kejuaraan kontinental seperti Piala Asia, Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan turnamen beregu seperti Piala Sudirman, Piala Thomas dan Piala Uber.

Padatnya jadwal tersebut menuntut kebijakan strategis dari PBSI dan tim pelatih. Bagaimana mengoptimalkan peluang turnamen yang ada di satu sisi, serta mengatur agar puncak performa tetap terjaga dan rangking mereka terus meningkat di sisi lain.

PBSI perlu memiliki kebijakan yang jelas terhadap para atlet. Turnamen mana saja yang sebaiknya diikuti oleh para pemain elit, dan turnamen mana yang patut diberikan kepada para pemain muda. Meski begitu, kepada para pemain pun tetap diberikan standar yang jelas apakah mereka pantas naik kelas atau perlu bekerja lebih keras agar tidak turun kelas.

Jangan sampai bertambahnya turnamen semakin memusingkan PBSI dan membuat para pemain tertentu benar-benar diperas tenaganya. Padahal kita memiliki stok pemain berlimpah untuk diberikan kesempatan.

Rencana susunan level turnamen BWF 2018 – 2021 :

Level 1 : olimpiade, kejuaraan dunia, final super series

Level 2 : nama kejuaraan masih dalam proses penetapan – tiga negara penyelenggara (prize money minimal satu juta Dollar AS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun