Peningkatan ke jenjang grand prix gold menjadi kesempatan bagi Jorji untuk menambah pengalaman. Di India Grand Prix Gold kali ini ia berhasil menunjukkan peningkatan hingga menggapai partai final. Skill dan jaya juang Jorji sejauh ini memberi harapan. Bobot pukulan, penguasaan lapangan dan mental pantang menyerah sudah ia perlihatkan. Ini menjadi modal untuk menantang wakil tuan rumah dengan kelas lebih tinggi.
Ini kali kedua mereka bertemu. Pertemuan perdana terjadi di Indonesian Masters 2015. Saat itu Sindhu menang setelah melewati rubber set 21-16 19-21 21-12. Pertemuan ini mengandung banyak arti bagi Jorji. Selain menjadi kesempatan balas dendam atas kekalahan di pertemuan pertama sekaligus atas kekalahan rekannya di semi final, juga mempertaruhkan harga diri bangsa.
Seperti Taiwan yang meloloskan satu wakil, di partai final ini Jorji akan dikepung oleh enam wakil tuan rumah, dan dua wakil Denmark. India sudah pasti mengunci dua gelar setelah terjadi final sesama pemain mereka di nomor tunggal putra dan ganda campuran.
![Gregoria saat menghadapi Hanna Ramadini di semi final/@Antoagustinus](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/28/gregoria-vs-hanna-antoagustinus-588cbe3e147b611e05a0fbe2.jpg?t=o&v=555)
Denmark menaruh harapan pada jagoannya di ganda putra. Pasangan kawakan Mathias Boe Carsten Mogensen akan menghadapi pembunuh wakil Indonesia, Lu Ching Yao/Yang Po Han dari Taiwan.
Apakah Denmark mampu menyaingi India dalam distribusi gelar? Mampukah Jorji menyempurnakan penampilannya di final turnamen berhadiah total 12.000 USD ini? Apapun yang terjadi, semangat dan kepercayaan diri wakil tunggal Merah Putih ini harus ditegakan setinggi-tingginya. Semoga keberhasilan memelukmu Jorji!
>N.B
Jadwal final #IndiaGPG, Minggu 29 Januari 2017:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI