Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kabar Baik tentang Tunggal Putri Indonesia dari India

28 Januari 2017   12:38 Diperbarui: 28 Januari 2017   12:52 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitriani Fitriani/Djarumbadminton.com

Ada yang baik datang dari India Open Grand Prix Gold 2017. Para pemain muda Indonesia menunjukkan hasil positif di turnamen level tiga itu.Meski baru memasuki babak semi final setidaknya 5 wakil yang masih bertahan dengan sebagian besar merupakan para pemain muda memberikan harapan positif bagi bulu tangkis Indonesia.

Kelima wakil itu adalah Berry Angriawan/Hardianto Hardianto dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra) dan tiga tunggal putri yakni Fitriani Fitriani, Gregoria Mariska dan Hanna Ramadini.

Minarti Timur, asisten pelatih tunggal putri utama melihat langsung perkembangan terutama pada para pemain muda itu. Di tengah konsentrasi mempersiapkkan tiga anak asuhnya yang akan bertanding di babak empat besar hari ini, mantan spesialis ganda campuran ini menyempatkan diri membalas pesan WhatsApp yang saya kirim.

“Anak-anak semangat pantang menyerah dan kepercayaan diri mereka ada peningkatan,”tandas Meme, panggilan akrab Minarti.

Di babak peremoatfinal Jumat, (27/1) kemarin, para pemain muda itu mampu bersaing bahkan bisa menaklukkan lawan-lawan yang lebih diunggulkan. Seperti Gregoria Mariska yang bermain sangat percaya diri saat menghadapi unggulan tiga dari Spanyol, Beatriz Corrales. Gregoria hanya butuh waktu 26 menit menyudahi perlawanan Corrales dengan skor 21-9 dan 21-11.

Fitriani dan Hanna mampu menghadapi tekanan para pemain tuan rumah. Fitriani yang menghadapi Rituparna DAS harus bermain rubber set. Di set penentuan, unggulan empat itu sempat tertinggal cukup jauh. Namun berkat keuletan dan kesabaran Fitriani mampu mengejar ketertinggalan hingga memenangkan pertandingan dengan skor akhir 21-17 13-21 23-21.

“Fitriani kemarin bisa bangkit meskipun udah tertinggal 3-11 di set ketiga sampai akhirnya menang,”beber Minarti.

Semangat yang sama diperlihatkan pula oleh Hanna saat menghadapi wakil tuan rumah lainnya Sri Krishna Priya Kudaravalli. Meski di atas kertas Hanna lebih diunggulkan namun dukungan penuh tuan rumah membuat semangat Kudaravalli berlipat-lipat. Meski demikian unggulan enam ini tidak hanya berhasil mengatasi faktor non teknis itu tetapi juga tampil sangat taktis.

“Hanna bermain cukup taktis,”demikian kesimpulan Minarti terhadap penampilan Hanna yang memenangkan pertandingan dengan straight set 21-17 dan 21-15.

Tantangan berat

Sabtu, (28/1) siang ini para pemain Indonesia akan berjibaku merebut tiket final. Fitriani akan menghadapi lawan berat, unggulan pertama sekaligus harapan tuan rumah, Pusarla V.Sindhu. Kedua pasangan belum pernah bertemu sebelumnya. Dari daftar unggulan dan rangking BWF, Sindhu yang berada di rangking 9 dunia lebih unggul atas Fitriani yang bertengger di posisi 31 dunia.

Minarti mengaku dirinya akan memberikan semangat kepada pemain 20 tahun itu untuk bermain lepas. Melepas semua beban dan pikiran dan menikmati pertandingan.

“Jangan mikir menang kalah. Pokoknya siap capek, kejar ke mana aja bolanya. Pokoknya jangan menyerah sampai poin terakhir,”ungkap pelatih 48 tahun itu.

Di partai lainnya akan terjadi perang saudara antara Gregoria dan Hanna. Keduanya sudah pernah bertemu sekali. Itu terjadi di Vietnam International Challenge 2015. Saat itu Hanna menang dua game langsung 21-16 23-21.

Hanna memang sedikit lebih berpengalaman dan memiliki jam terbang lebih. Bisa dilihat dari peringkah Hanna, kelahiran Tasikmalaya 21 tahun yang jauh di atas Gregoria. Gregoria yang baru berusia 17 tahun bercokol di rangking 120 dunia sementara kompatriotnya itu berada di posisi 44 dunia.

Meski terjadi perang sesama wakil Indonesia, keduanya tetap berkompetisi untuk tampil di final. Menuru Minarti keduanya sama-sama siap untuk laga ini.Siapa yang terbaik dialah yang lolos ke partai puncak.

“Yang bagus pasti akan menang. Anggap aja seperti latihan. Siapa pun yang masuk harus siap tempur di final,”tegas Minarti.

Minarti Timur/djarumbadminton.com
Minarti Timur/djarumbadminton.com
Pelatih yang cukup lama wira wiri melatih di mancanegara itu berharap para pemain muda Indonesia bisa mengeluarkan kemampuan terbaik terutama Fitriani. Meski demikian tidak alasan untuk menyerah begitu saja.

“Kalau bisa menang ya lebih bagus. Kantidak ada yang mustahil ya,”ungkap pelatih asal Surabaya itu.

Seperti Fitriani laga berat juga akan dilakoni Fajar dan Rian. Unggulan empat itu akan menantang jagoan Denmark sekaligus unggulan teratas, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Di babak perempat final kemarin Fajar/Rian menghempaskan Danny Bawa Chrisnanta/Hendra Wijaya 21-15 dan 21-19. Sementara Boe/Mogensen mengakhiri kiprah pasangan gado-gado Indonesia-Malaysia, Hendra Setiawan/Tan Boon Heong melalui pertarungan tiga set 27-25 10-21 dan 11-21 selama 53 menit.

Pertandingan ini akan menjadi laga perdana Fajar Rian vs Boe/Mogensen. Dari segi prestasi dan pengalaman Boe/Mogensen jelas unggul. Meski demiikian cukup banyak tenaga pasangan nomor tiga dunia itu terkuras saat menghadapi Hendra/Tan kemarin. Sedangkan Fajar Rian yang melewati laga mudah kemarin bisa memanfaatkan kecepatan dan stamina mereka untuk merebut momentum.

Di laga lainnya Berry dan Hardianto akan menghadapi Lu Ching Yao dan Yang Po Han. Berry/Hardianto berhasil menyisihkan unggulan dua dari Denmark Mathias Christiansen/DavidDaugaaard di babak delapan besar sekaligus membuka peluang bagi unggulan tujuh ini lolos ke final. Kemenangan atas unggulan di laga sebelumnya serta keberhasilan menjuarai Malaysia Masters pekan lalu menjadi modal berharga menghadapi wakil Taiwan itu meski secara rangking dunia berada di atas Berry/Hardianto. Meski Berry/Hardianto, rangking 146 dunia di turnamen ini keduanya lebih diunggulkan ketimbang Lu/Yang yang berada di rangking 30 dunia dan menempati unggulan delapan, atau satu strip di belakang Berry/Hardianto.

Bila Indonesia sudah pasti mengirim satu wakil di final yakni nomor tunggal putri, tuan rumah India sudah memastikan tiga tempat di final. Selain satu wakil dari nomor ganda putri, gelar tunggal putra sudah pasti menjadi milik tuan rumah setelah empat wakil India menguasai semi final.

Di belakang India yang mendominasi dengan 9 wakil di semi final, ada Indonesia dengan 5 wakil, Denmark (empat wakil) dan Malaysia serta Taiwan masing-masing satu wakil.

N.B

Babak semifinal #IndiaGPG dimulai pukul 15.30 WIB. Tidak ada live tv. Fox Sports baru akan menanyangkan mulai pukul 19.00 WIB.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun