“Jangan mikir menang kalah. Pokoknya siap capek, kejar ke mana aja bolanya. Pokoknya jangan menyerah sampai poin terakhir,”ungkap pelatih 48 tahun itu.
Di partai lainnya akan terjadi perang saudara antara Gregoria dan Hanna. Keduanya sudah pernah bertemu sekali. Itu terjadi di Vietnam International Challenge 2015. Saat itu Hanna menang dua game langsung 21-16 23-21.
Hanna memang sedikit lebih berpengalaman dan memiliki jam terbang lebih. Bisa dilihat dari peringkah Hanna, kelahiran Tasikmalaya 21 tahun yang jauh di atas Gregoria. Gregoria yang baru berusia 17 tahun bercokol di rangking 120 dunia sementara kompatriotnya itu berada di posisi 44 dunia.
Meski terjadi perang sesama wakil Indonesia, keduanya tetap berkompetisi untuk tampil di final. Menuru Minarti keduanya sama-sama siap untuk laga ini.Siapa yang terbaik dialah yang lolos ke partai puncak.
“Yang bagus pasti akan menang. Anggap aja seperti latihan. Siapa pun yang masuk harus siap tempur di final,”tegas Minarti.
“Kalau bisa menang ya lebih bagus. Kantidak ada yang mustahil ya,”ungkap pelatih asal Surabaya itu.
Seperti Fitriani laga berat juga akan dilakoni Fajar dan Rian. Unggulan empat itu akan menantang jagoan Denmark sekaligus unggulan teratas, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Di babak perempat final kemarin Fajar/Rian menghempaskan Danny Bawa Chrisnanta/Hendra Wijaya 21-15 dan 21-19. Sementara Boe/Mogensen mengakhiri kiprah pasangan gado-gado Indonesia-Malaysia, Hendra Setiawan/Tan Boon Heong melalui pertarungan tiga set 27-25 10-21 dan 11-21 selama 53 menit.
Pertandingan ini akan menjadi laga perdana Fajar Rian vs Boe/Mogensen. Dari segi prestasi dan pengalaman Boe/Mogensen jelas unggul. Meski demiikian cukup banyak tenaga pasangan nomor tiga dunia itu terkuras saat menghadapi Hendra/Tan kemarin. Sedangkan Fajar Rian yang melewati laga mudah kemarin bisa memanfaatkan kecepatan dan stamina mereka untuk merebut momentum.
Di laga lainnya Berry dan Hardianto akan menghadapi Lu Ching Yao dan Yang Po Han. Berry/Hardianto berhasil menyisihkan unggulan dua dari Denmark Mathias Christiansen/DavidDaugaaard di babak delapan besar sekaligus membuka peluang bagi unggulan tujuh ini lolos ke final. Kemenangan atas unggulan di laga sebelumnya serta keberhasilan menjuarai Malaysia Masters pekan lalu menjadi modal berharga menghadapi wakil Taiwan itu meski secara rangking dunia berada di atas Berry/Hardianto. Meski Berry/Hardianto, rangking 146 dunia di turnamen ini keduanya lebih diunggulkan ketimbang Lu/Yang yang berada di rangking 30 dunia dan menempati unggulan delapan, atau satu strip di belakang Berry/Hardianto.
Bila Indonesia sudah pasti mengirim satu wakil di final yakni nomor tunggal putri, tuan rumah India sudah memastikan tiga tempat di final. Selain satu wakil dari nomor ganda putri, gelar tunggal putra sudah pasti menjadi milik tuan rumah setelah empat wakil India menguasai semi final.
Di belakang India yang mendominasi dengan 9 wakil di semi final, ada Indonesia dengan 5 wakil, Denmark (empat wakil) dan Malaysia serta Taiwan masing-masing satu wakil.