Demikian juga Aljazair. Seperti Pantai Gading, Riyad Mahrez, Islam Slimani, Ismael Bennacer (Arsenal), Nabil Bentaleb (Schalke/Jerman), Rachid Ghezzal (Lyon/Prancis), Adlene Guedioura (Watford/Liga Primer Inggris), Faouzi Ghoulam (Napoli/Serie A Italia) dan Aissa Mandi (Real Betis/Spanyol) harus mengurungkan niat untuk membawa pulang trofi ke Afrika Utara. Mereka harus merelakan tiket perempat final dari grup B kepada Tunisia dan Senegal.
Tim-tim unggulan yang berguguran tak lepas dari performa mereka di tiga laga penyisihan grup. Deretan bintang tidak menjadi jaminan kesuksesan, apalagi permainan menawan dan atraktif seperti yang diharapkan.
Secara keseluruhan tim-tim lemah tampil sangat defensif terutama saat menghadapi tim-tim kuat. Selain rapatnya barisan pertahanan, organisasi permainan mereka lebih rapih. Hal ini membuat mereka mampu mengimbangi bahkan mengejutkan para unggulan Burkina Faso yang menjadi juara grup A. Begitu juga Kongo, sukses mengimbangi Pantai Gading dengan skor 2-2 dan lolos sebagai pemuncak grup C. Hal sama juga dilakukan Maroko, membuat Pantai Gading dan Togo harus angkat kaki.
Selain itu para pemain yang tercerai berai di berbagai kompetisi membuat mereka kesulitan untuk melakukan persiapan secara matang. Singkatnya waktu persiapan tidak cukup menyatukan para pemain top itu.
Hal ini berbeda dengan tim-tim non unggulan yang bersiap lebih lama dan bermain bersama lebih sering. Tak pelak tim-tim ini mengganti minimnya atau ketiadaan pemain bintang dengan organisasi permainan yang rapih dan solid.
Ketidakpaduan di satu sisi dan alasan fisik di sisi lain bisa jadi berdampak pada minimnya gol yang tercipta selama ini. Para pemain yang moncer di liga-liga top justru terlihat kehilangan taji saat berseragam tim nasional. Produktivitas gol yang minim mencerminkan laga-laga yang kurang atrakif.
Banyak pertandingan selama fase grup minim gol atau imbang dengan skor kaca mata atau 1-1. Tidak kita temukan Aubameyang yang garang seperti bersama Dortmund. Begitu juga Mahrez dan Salah yang sangat berbahaya di klub masing-masing.
Distribusi gol cukup merata meski dalam jumlah sedikit. Sejauh ini tidak ada pemain yang benar-benar mencuri perhatian dalam hal tabungan gol.Top skor sementara adalah ujung tombak Kongo Junior Kabananga Kalonji. Striker 27 tahun yang tampil bersama Astana di Liga Primer Kazakhstan itu sudah mencetak tiga gol. Ia hanya berselisih satu gol dari Mahrez, Slimani, Aubameyang, Saido Mane dan Naim Sliti. Andre Ayew, Asamoah Gyan, dan Wilfried Bony berada dalam daftar bersama para pemain lain yang bermain di kompetisi-kompetisi lokal di Afrika dengan satu gol. Bahkan pemain seperti Salah belum mencetak satu gol pun.
Sebanyak delapan tip sudah memastikan tiket delapan besar. Bukirna Faso (juara grup A) akan menghadapi Tunisia (runner up grup B) serta Senegal (juara grup B) vs Kamerun (runner up grup A) pada Sabtu, 28 Januari besok. Sementara dua pertandingan lain akan dihelat sehari kemudian yakni Mesir (juara grup D) vs Maroko (runner up grup C) dan Kongo (juara grup C) kontra Ghana (runner up grup D).
Pertanyaan muncul, akankah laga-laga di babak perempat final nanti akan menghadirkan tontonan berbeda? Dilihat dari konstestasi di atas ada beberapa partai yang akan mempertemukan tim-tim unggulan, atau setidaknya memiliki kekuatan berimbang. Di sini kita bisa mengharapkan pertandingan berjalan lebih menarik karena semua tim jelas mengejar kemenangan.