Ahmad Tajid alias Ajib Albarado adalah juara dunia keempat dari Indonesia. Selama empat tahun, seja 1996 hingga 2002, Ajib merajai kelas welter junior WBF. Dua tahun berselang ada juara dunia lainnya, M.Rahman.
Rahman merupakan juara dunia di kelas paling ringan yang pernah dimiliki Indonesia. Sabuk kelas terbang mini IBF dikuasainya sejak 2004 hingga 2007. Sempat lepas sekita empat tahun, Rahman kembali merebutnya di tahun 2011.
Dari antara juara dunia lainnya Chris John tercatat paling lama menyandang status jawara dunia. Mantan atlet wushu berjuluk “The Dragon” itu merajai kelas bulu WBA selama satu dekade dan berhak menyandang gelar Super Champions atas eberhasilannya mempertahankan gelar sebanyak 10 kali tanpa putus.
Setelah masa jaya Chris berakhir Indonesia sempat memiliki juara dunia yakni Daud Yordan. Petinju berjuluk Cino ini pernah merebut gelar juara dunia versi badan tinju IBO di kelas featherweight dan lightweight di masa berbeda. Pada 14 April 2013 Daud kalah TKO di ronde 12 dari Simpiwe Vetyeka dari Afrika Selatan. Sejak itu Indonesia tak lagi memiliki juara dunia.
Lama menanti harapan munculnya juara dunia baru kini digantung kepada Daud dan para petinju muda lainnya. Kemenangan atas Rene Patilano misalnya membuka pintu bagi Tibo Monabesa untuk mengikuti jejak para pendahulunya.
Petinju yang berad di peringkat 10 besar berpeluang menantang pemegang sabuk juara dunia yang saat ini melingkar di pinggang Ganigan Lopez dari Meksiko. Namun demikian tidak mudah untuk merebut sabuk tersebut.
Persiapan matang di satu sisi, di samping peran manajer untuk mengatur pertemuan antara kedua petinju. “Bisa tidaknya Tibo bertemu dengan juara dunia tergantung dari negosiasi antarmanajer petinju, seperti berapa nilai kontrak yang akan dibayar,”ungkap Mikko Marttinen, penata tanding asal Filipina yang mempertemukan Tibo dan Patilano kepada Kompas,(Minggu, 22 Januari 2017, hal.7).
Tibo yang berasal dari Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur belum memiliki pengalaman internasional yang cukup untuk menghadapi juara dunia. Petinju bernama lengkap Tiburtius Monabesa itu memulai debut pada 16 Mei 2012. Walau demikian petinju 26 tahun itu belum banyak jam terbang internasional.
Salah satu laga internasional sekaligus debutnya terjadi saat menghadapi Kaichon Sor Vorapin pada Mei 2016 lalu. Petinju asal Thailand itu dipukul jatuh di ronde keenam pada laga yang berlangsung di Dimyati Sports Hall, Kota Tengerang. Karena itu, masih kepada Kompas,pelatih sekaligus manajer mengagendangan dua pertandingan menghadapi petinju asing untuk mengasah mental dan kemampuan Tibo sebelum menantang juara dunia.
Kita tentu menyambut baik langkah dan perjuangan Tibo dan timnya. Ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk memiliki juara dunia lagi. Selain itu, munculnya nama Tibo sekaligus melambungkan nama NTT sebagai salah satu lumbung petinju berbakat.