Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Siapa Bilang Atlet Tak Boleh Berpendidikan Tinggi?

21 Januari 2017   21:07 Diperbarui: 22 Januari 2017   13:06 2362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lindaweni Fanetri/jurnalasia.com

Ko akan mengikuti jejak mantan tandemnya Lee Yong Dae yang lebih dulu mundur usai Korea Open Superseriap, Oktober 2016 lalu. Seperti Lee, Ko sama sekali tidak akan meninggalkan bulu tangkis. Ia akan tampil di liga internasional dan membelaGimcheon City Hall di kompetisi domestik.

Ko yang merupakan kelahiran 21 Mei 29 tahun lalu telah mempertimbangkan matang-matang. Rasa sesal dan bersalah harus meninggalkan partnernya di ganda campuran Kim Ha Na agar bisa menuntaskan kuliah S2 di bidang psikologi olahraga (sports psychology).

Sedikit lagi tentang Ko. Ia merupakan sedikit, atau bahkan pengecualian dari pebulutangkis Korea lainnya dengan jejak perjalanan yang pendek menuju karir internasional. Ia tidak bermain di tim junior saat di sekolah menengah seperti para pebulutangkis lainnya. Turnamen internasional pertamanya tepat 10 tahun lalu saat Korea Open Super Series 2007.

Setahun kemudian ia merebut gelar Vietna Open bersama Kwon Yi Goo. Itu adalah gelar internasional pertama pada perjalanan keluar negeri kedua.

Pencapaian terbaiknya adalah medali emas Kejuaraan Dunia 2014 bersama Shin Baek-cheol. Bersama Kim Ha Na pernah merasakan puncak rangking dunia pada tahun lalu. Tiga tahun sebelumnya, tepatnya tahun 2013, bersama Yong Dae keduanya merajai nomor ganda putra sebelum secara mengagetkan dipisahkan, yang kemudian mempertemukannya dengan Shin.

Turnamen Korea Open Grand Prix Gold, Desember tahun lalu, menjadi penutup sempurna karir Ko. Di Pulau Jeju, tempat asal Kim, Ko berhasil merebut dua gelar sekaligus yakni di nomor ganda putra dan ganda campuran. Selanjutnya Ko akan tercatat seperti Lin Dan, Wang Shixian, dan Zhao Yunlai dari Tiongkok yang tidak hanya mahir sebagai pebulutangkis juga penyandang gelar master akademik.

Atlet yang haus pendidikan tidak hanya dari dunia tepok bulu. Di cabang lainnya seperti sepak bola pun ada banyak contoh. Jauh di masa lampau, mantan kapten timnas Jerman Oliver Bierhoff tercatat memiliki gelar akademis. Karir sepak bola yang gemilang tak menyurutkan semangatnya untuk melewatkan kuliah jarak jauh di Universitas Hagen, Jerman untuk merebut gelar sarjana ekonomi bisnis. Sebelum itu ada Socrates. Mantan bintang timnas Brasil itu juga seorang dokter.

Cukup banyak pesepakbola yang masih aktif pun menyandang gelar sarjana. Yuto Nagatomo, bek asal Jepang yang kini masih membela Inter Milan di usia kepala tiga adalah pemilik titel sarjana ekonomi dari Universitas Doshisha di Jepang Barat. Pemain timnas Prancis Raphael Varane sukses meraih sarjana ekonomi sebelum hijrah ke Real Madrid.

Pertanyaan mendasar yang belum terjawab, untuk apa semua gelar akademis itu? Seberapa penting pendidikan bagi seorang atlet?

Dedeh Erawati, pelari gawang 100 meter andalan Indonesia punya alasan. Kepada detik.com, wanita kelahiran Sumedang, Jawa Barat 37 tahun lalu mengaku pendikan berguna untuk menambah wawasan dan membangun pola pikir. Pikiran dan kecerdasan yang terasah akan mempermudah saat menerima dan menjalankan arahan dan program latihan. 

Selain itu membantu mengontrol emosi dan sikap terhadap lingkungan, termasuk saat berada di lapangan. Alasan itulah yang membuatnya tak patah arang selama lima tahun menyelesaikan sarjana manajemen komunikasi di Fakultas Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta dengan Indeks Prestasi Akhir 3,37. Peraih emas SEA Games 2007, 2009 dan 2013 ini pun mantap ke jenjang S2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun