Pada titik ini peran penting sponsor tak bisa ditampik. Sebagai perusahaan tambang yang sudah bertahun-tahun mengelola harta kekayaan dari tanah Papua dengan keuntungan miliaran dolar Amerika, support dari PT Freeport bukan lagi sesuatu yang dinanti, tetapi mutlak diperlukan.
Meski telah menyisihkan sedikit keuntungannya untuk masyarakat Papua, tidak akan merugi bila Freeport meningkatkan kontribusinya pada Persipura. Mendukung “agama” kedua itu adalah juga bentuk lain mendukung rakyat Papua sekaligus sedikit meredam suara-suara minor terhadap keberadaan perusahaan raksasa itu serta status Otonomi Khusus yang oleh Tomi Mano dinilai amburadul.
Menurut Tomi Mano Persipura berdiri di atas kebhinekaan masyarakat Papua. Skuad yang ada diperkuat oleh pemain-pemain terbaik dari kabupaten-kabupaten, kecamatan-kecamatan hingga suku-suku di Papua. Persipura tak ubahnya Papua mini. Salah satu dari antaranya berasal dari suku Damar, salah satu yang empunya wilayah yang kini diduduki Frepoort.
Pada kesempatan itu Chappy berjanji. “Kami sangat berharap dan mempunyai niat yang sangat besar untu membantu semaksimal yang bisa dikerjaan agar Persipura bisa (terus) berjaya.”
Tomi Mano pun langsung menagih janji pada saat itu juga. Saat ini tim-tim sedang mempersiapan amunisi dan jendela transfer Indonesia sedang terbuka. Seperti klub-klub lain, Persipura pun sedang menyiapkan diri untu menentukan komposisi pelatih dan pemain.
Beberapa hari ke depan adalah masa penantian bagi para pemain dan staf pelatih Persipura akan kepastian nasib mereka. Peluang untuk tetap bertahan atau angkat kaki sama besar. Demikian juga menjadi masa Adventus bagi Persipura akan kehadiran para sponsor terutama Freeport.
Di hadapan sang presiden, Tomi Mano berjanji akan melepas semua sponsor dan memindahkan Freeport yang selama TSC hanya tergurat kecil di bagian belakang jersey merah-hitam itu.
“Kalau boleh lebih cepat dan kalau boleh malam ini. Rp20 miliar kah?”tantang Tomi disambut tepuk tangan seisi ruangan.
Entah apa yang akan terjadi nanti, bisa dipastikan Tomi bersungguh-sungguh dengan ucapan itu. Baru kali ini Freeport memberi bonus terhadap Persipura yang telah lama membanggakan rakyat Papua. Benar kata Tomi, bonus tersebut sangat kecil nilainya bagi Persipura, dan tiada artinya untuk ukuran sebuah perusahaan tambang yang memanen keuntungan luar biasa.
Bila Freeport ingin mengambil hati, meski tak bisa menggantikan posisi Persipura di hati rakyat Papua, inilah momentum itu. Seperti kata Bento Madubun, bagi para pemain Persipura lebih dari sebuah klub sepak bola. Itu adalah sebuah keluarga.
“Persipura adalah keluarga yang menjadi tumpuan harkat dan martabat seluruh rakyat Papua, sebuah keluarga yang menjadi asa untuk dihargai oleh seluruh rakyat Indonesia mealui sepakbola dan prestasi.”