Teranyar, di bawah asuhan pelatih Brasil, Angel Alfredo Vera, tim merah-hitam itu tampil sebagai juara di turnamen pengisi kekosongan kompetisi dalam negeri, Torabika Soccer Championship (TSC) A yang belum lama usai. Hanya menelan enam kekalahan dan delapan kali imbang dalam 34 laga, Boaz Solossa dan kolega berhak atas 68 poin, unggul empat angka dari pesaing terdekat, Arema Cronus.
Di laga pamungkas yang dihelat di Stadion Mandala, Jayapura, Persipura melibas PSM Makassar 4-2. Minggu, 18 Desember itu menjadi hari bahagia bagi rayat Papua. Tim kebanggaannya tampil sebagai jawara. Euforia dan sukacita pun meledak di kandang. Meski berstatus tak resmi, jalan panjang penuh berjuangan bersaing dengan tim-tim terbaik dari seantero nusantara tetap menaikkan gengsi kompetisi tersebut.
Rakyat Papua tak kurang rasa bangganya pada tim kesayangan yang telah menjadi salah satu klub besar di tanah air. Empat kali merajai liga dalam negeri yang diukir terakhir kali pada 2013, serta menjadi semi finalis kompetisi Asian Football Confederation(AFC) di 2014 adalah bukti. Selain itu, Persipura tak pernah habis mencetak para pemain berbakat yang kemudian menjadi tulang punggung klub-klub lain dan langganan tim nasional Indonesia. Boaz Solossa adalah salah satu anak emas Persipura yang belum juga habis daya magisnya di tim Garuda.
Setelah Boaz siap tampil banyak pemain muda seperti Yohanes Pahabol yang sukses mengambil peran saat sang kapten harus berjibaku membela “Merah-Putih” di Piala AFF yang berakhir tak lama setelah TSC A. Di samping itu ada Rudolof Yanto Basna, bek berusia 21 tahun. Meski tak berseragam Persipura, pemain yang terdaftar di skuad Persib Bandung itu turut mengharumkan nama Papua di timnas Indonesia.
Persipura dengan prestasinya itu menjadi harta kepunyaan rakyat Papua yang setiap saat menghadirkan rasa bangga. Bahkan, Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano, bersaksi bahwa Persipura sudah seperti agama kedua di Papua. “Persipura main hari Minggu pendeta bisa tunda (kebaktian), apalagi shalat Jumad bisa dimajukan.”
Pernyataan Benhur itu disampaian dalam gala dinnerpemberian bonus dari PT Freeport Indonesia atas prestasi juara TSC A. Bertempat di salah satu hotel berbintang di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (6/01) kemarin, mewakili perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim, secara simbolis menyerahkan bonus Rp 1 Miliar kepada Persipura.
Di hadapan jajaran manajemen, pelatih dan para pemain, Kepala Staf TNI Angkatan Udara 2002-2005 itu menyampaikan rasa bangga atas prestasi tersebut. Sosok yang mengaku gemar sepak bola sejak kecil dan selalu mengikuti sepak terjang Persipura dari masa ke masa itu dengan penuh semangat memuji prestasi Persipura.
Menurut pria kelahiran Yogyakarta 17 Desember 1947, dengan amunisi berbakat Persipura pantas berprestasi lebih. Tidak hanya “jago” di kandang , juga bisa berbicara banyak di mancanegara.
Selama penyelenggaraan TSC, menurut Bento Madubun selaku media officer, Persipura menghabiskan tak kurang dari Rp26 miliar. Angka tersebut dipastikan meningkat untuk kebutuhan kompetisi resmi yang rencanannya akan bergulir pada pekan ketiga di bulan Maret mendatang. Dan jumlah tersebut akan bertambah lagi bila ada agenda turnamen internasional nanti mengingat tidak ada alasan lagi bagi Indonesia untuk tida kembali terlibat dalam pergaulan internasional setelah masa sanksi setahun berakhir.