Kekalahan ini membuat Marcus/Kevin wajib memenangkan pertandingan terakhir menghadapi unggulan pertama, Takeshi/Sonoda. Laga hidup mati itu akan menentukan siapa yang akan mendampingi duo Mads-yang akan menghadapi Angga-Ricky di laga terakhir-yang sebelumnya kurang diunggulkan untuk ke babak semi final.
Secara peringkat dunia Marcus/Kevin lebih diunggulkan, namun di ajang ini wakil Negeri Sakura itu menduduki puncak unggulan. Selain itu Marcus/Kevin perlu mewaspadai penampilan calon lawan tersebut yang sedang on firemenyusul kemenangan atas Angga/Ricky. Juga catatan kemenangan Takeshi/Sonoda di pertemuan terakhir di Kejuaraan Asia pada April lalu dengan skor 21-18 17-21 21-16.
Menjaga fokus dan mempertebal mental untuk laga krusial itu penting untuk Marcus/Kevin agar bisa mengulangi catatan manis di pertemuan pertama di Malaysia Masters awal tahun ini dengan skor mencolok 7-21 17-21. Dengan demikian harapan untuk lolos ke empat besar dan mengakhiri tahun ini dengan catatan manis bisa terwujud.
Dari sektor ganda campuran, nasib serupa Angga/Ricky dialami Tontowi Ahmad/Liliyana Natasir. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini benar-benar harus menghakhiri perburuan gelar lebih dini. Masih tersisa satu laga lagi namun juara Olimpiade Rio 2016 itu sudah mengangkat bendera putih.
Cedera yang dialami Butet (Liliyana) sejak China Open tahun lalu mencapai “puncak” saat ini. Ia sempat memaksa tampil di Hong Kong Open dan Kejuaraan Nasional pekan lalu meski cederanya belum benar-benar pulih.
Butet tak bisa berbuat banyak untuk laga ketiga di turnamen yang belum pernah dimenanginya, setelah berusaha memaksa di dua laga sebelumnya yang berakhir negatif.
Di pertandingan pertama Owi/Butet menyerah di tangan juniornya Praveen Jordan/Debby Susanto dan di laga kedua kalah telak dari Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen asal Denmark, 8-21 dan 6-11.
Kondisi ini menuntut Butet beristirahat penuh untuk menjalani proses pemulihan. Dalam usianya yang sudah tidak muda lagi, 31 tahun pengoleksi tiga gelar Juara Dunia itu harus lebih awas dengan kondisi tubuh.
Meski kehilangan satu wakil, Indonesia masih memiliki harapan dalam diri Praveen/Debby. Selain mengantongi kemenangan pertama, pasangan nomor empat dunia juga membukukan kemenangan kedua atas unggulan pertama dari Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, dua game langsung 21-12 dan 21-15.